Surabaya (ANTARA) - Wifi gratis penunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dibiayai oleh APBD di Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini baru menjangkau tingkat Rukun Warga (RW) dan belum sampai di tingkat Rukun Tetangga (RT).
"Itu temuan saya pada saat reses di Kecamatan Sukolilo. Jadi ada warga Menur yang mengeluh saat anaknya PJJ karena kesulitan kuota internet," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Kamis.
Mendapati hal itu, Anas sempat menghubungi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya M. Fikser melalui pesan WhatApp (WA). Dalam pesan WA tersebut, Fikser siap menindaklanjuti melalui kecamatan.
Tidak lama kemudian, lanjut dia, pihak Kecamatan Sukolilo langsung turun ke lokasi untuk mengklarifikasi persoalan tersebut.
Menurut Anas, berdasarkan keterangan dari Camat Sukolilo Amalia, bahwa pengadaan wifi gratis yang dibiayai oleh APBD Surabaya saat ini baru menjangkau di tingkat RW saja, melainkan belum sampai di ditingkat RT.
"Keberadaan wifi ini perlu di gunakan sebaik mungkin untuk kebutuhan masyarakat sehingga dapat bermanfaat dan digunakan secara maksimal," kata Anas.
Untuk itu, ia berharap Pemkot Surabaya bisa membantu pengadaan wifi di tingkat RT. "Mudah-mudahan respons cepat dari Bu Camat Sukolilo ini bisa mewujudkan keberadaan wifi di RT. Setidaknya dibantu dalam kuota internetnya," katanya.
Diketahui bantuan kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah diberikan sejak akhir 2020. Saat itu bantuan sudah tersalurkan sekitar 85 persen kepada pelajar dan guru jenjang SMP di Kota Surabaya.
Bantuan kuota internet ini untuk mendukung pembelajaran daring bagi para guru dan pelajar selama pandemi COVID-19.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji sebelumnya mengatakan, Diskominfo Surabaya telah menyediakan fasilitas wifi gratis tidak hanya di pasar tradisional, melainkan juga di perkampungan.
"Ini juga untuk memudahkan belajar daring di saat pandemi COVID-19," katanya. (*)