Surabaya (ANTARA) - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menyepakati kerja sama dengan empat institusi dan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di kampus setempat, Rabu (12/1).
Keempat institusi dan DUDI tersebut adalah Fakultas Sastra Universitas Dr. Sutomo Surabaya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya, Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al Hakim Surabaya dan Politeknik Enjinering Indorama Purwakarta.
"Sebuah kebanggan untuk PENS bisa bekerja sama dengan empat Instansi dan DUDI. Terima kasih untuk Bapak Amang Sudarsono, Wadir 4 kami yang sudah menyiapkan acara ini dengan baik," kata Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Aliridho Barakbah, ST. Ph.D melalui keterangannya, Kamis.
Aliridho menyampaikan jika ke depan PENS harus melangkah bersama dengan mitra, baik DUDI maupun Institusi lainnya.
"Karena perkembangan yang dicapai PENS bukanlah hal instan. Itu kenapa kita tidak mungkin jalan sendiri, harus menggandeng yang lain. Kata kuncinya adalah sinergi dan kolaborasi," ujarnya.
Ke depan, ia berharap akan muncul action plan melalui perjanjian kerja sama dari ke empat nota kesepahaman yang ditanda tangani secara resmi.
"PDAM ingin mengembangkan banyak hal yang berhubungan dengan teknologi. Termasuk dari Politeknik Enjinering Indorama Purwakarta, Fakultas Sastra Universitas Dr. Sutomo Surabaya, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al Hakim Surabaya yang juga ingin ada pengembangan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat," tuturnya.
Direktur Politeknik Enjinering Indorama Purwakarta, Dr. Ir. Afzeri, M.Eng menyampaikan apresiasinya karena telah diberi kesempatan dapat bekerja sama dan berkolaborasi dengan PENS.
"Seperti sekolah dan kampus lainnya, kami pun merasa sangat senang bisa bekerja sama dengan PENS. Banyak skema kerja sama yang dapat dilakukan setelah nota kesepahaman ini disahkan," katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PDAM Surabaya Alfin Tyas Papatria menyatakan pihaknya ingin menjadi perusahaan modern, yang salah satu indikatornya adalah mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi dalam rangka melayani pelanggan sekaligus meningkatkan efisiensi perusahaan.
"Kami menyadari jika tidak semua kompetensi kami miliki, terutama dalam hal penerapan teknologi yang terkait dengan digitalisasi," katanya.
PDAM Surabaya berharap dengan adanya kerja sama ini, penerapan digitalisasi bukan hanya meningkatkan efisiensi, bahkan sudah sampai pada tahap komersialisasi.
"Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau teknologi itu akan selalu hadir, selalu datang. Persoalannya adalah bagaimana kita merespon teknologi tersebut dengan baik dan menggunakan tools teknologi tersebut untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi perusahaan," ujar Alfin. (*)