Sidoarjo (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur melibatkan pengawas sekolah untuk pemantauan penerapan protokol kesehatan saat pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo Tirto Adi di Sidoarjo, Kamis, mengatakan saat ini di Kabupaten Sidoarjo sudah menerapkan PTM 100 persen.
"Mungkin masih ada beberapa sekolah yang melakukan dengan sistem sif, terapi itu tidak apa-apa asalkan waktunya enam jam pelajaran. Bukan enam jam waktu normal. Ya sekitar empat jam waktu normallah," ujarnya.
Ia mengatakan sesuai arahan Kemendikbudristek melalui rapat virtual, Senin (3/1), pemerintah daerah dilarang menambah persyaratan PTM. Sesuai SKB empat menteri, syarat PTM, yakni cakupan vaksinasi guru dan tenaga kependidikan lebih dari 80 persen dan warga lanjut usia lebih dari 50 persen sudah divaksin.
“Semua sekolah telah memenuhi syarat itu. Saat ini juga vaksinasi bagi anak 6 hingga 11 tahun terus berjalan,” katanya.
Agar PTM berjalan tanpa hambatan, pihaknya telah menurunkan seluruh tim untuk melakukan pengawasan prokes secara ketat.
Semua pemangku kepentingan dilibatkan mulai dari OPD terkait hingga satuan tugas pendidikan, koordinator wilayah kecamatan, persatuan kepala sekolah, dan semua yang terlibat aktif dalam pendidikan.
"Serta ditambah dengan Satgas COVID-19 kecamatan hingga desa," katanya.
Dia terus mendorong seluruh sekolah bisa menerapkan PTM. Meskipun masih ada orang tua yang memilih sekolah daring.
"Kami bangun kesadaran bahwa anak-anak bisa PTM," ujarnya.
Kepala SMKN 1 Buduran, Agustina, mengatakan siswanya sudah menerapkan PTM 100 persen sejak awal tahun ini.
"Kebetulan sekolah kami sudah siap untuk menerapkan PTM 100 persen. Karena pelajaran sekolah SMK tersebut sangat susah jika harus dilakukan secara dalam jaringan. Hal itu karena banyak pelajaran praktik yang harus dikerjakan oleh siswa," ujarnya.