Surabaya (ANTARA) - Universitas Surabaya (Ubaya) membantu warga kembangkan produk unggulan daerah Desa Selotapak, Trawas, Kabupaten Mojokerto, melalui Cafe Ashitaba yang merupakan bagian dari Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Kemendikbud Ristek.
Pengembangan Cafe Ashitaba merupakan sinergi dari tim PPPUD Ubaya dengan PT Astra International Tbk dan Ashitaba Trawas Industri.
"Pengembangan cafe sangat cocok di Desa Selotapak mengingat lokasi Trawas terkenal dengan wisata kulinernya," Ketua Hibah Produk Unggulan Daerah Desa Selotapak, Prita Ayu Kusumawardhany, SE., M.M., SCM., melalui keterangannya, Selasa
Oleh karena itu, kata Prita, cafe menjadi pilihan tepat untuk mengembangkan tanaman Ashitaba sebagai bahan utama dalam kuliner berupa produk makanan atau minuman.
"Kami memberikan pelatihan manajemen kuliner dengan mendatangkan chef profesional untuk menciptakan menu masakan berbahan utama Ashitaba. Mulai dari bakso Ashitaba, mie ayam Ashitaba, daging bakar Ashitaba, urap-urap Ashitaba, pecel Ashitaba, dan keripik Ashitaba,” ucap Dosen Prodi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya itu.
Tidak hanya itu, tim PPPUD Ubaya juga memberikan pelatihan manajemen cafe untuk mengajarkan standar operasional yang baik dan benar, cara membuat menu yang menarik hingga pembuatan administrasi cafe yang sederhana.
Prita mengatakan produk Ashitaba dari Desa Selotapak sudah dapat dipesan secara online melalui aplikasi e-commerce seperti Go-Food, Grab-Food, dan Tokko, khusus daerah Trawas dan sekitarnya.
"Tahun sebelumnya tim PPPUD Ubaya telah memberikan pelatihan delivery online, kemudian di tahun ketiga ini kami mulai merealisasikannya. Kami juga bekerja sama dengan Go-Food, Grab-Food, dan Tokko untuk mendistribusikan produk di daerah Trawas," ujarnya.
Di samping itu, produk unggulan Ashitaba yang lain sudah mulai dipasarkan dan dapat dipesan secara online. Saat ini produk yang paling banyak diminati masyarakat adalah teh Ashibata. Setiap produk yang dibuat tim PPPUD Ubaya bersama warga tidak menghilangkan khasiat dari tanaman Ashitaba.
Ashitaba atau seledri Jepang ini memiliki julukan "Tanaman Malaikat" karena khasiatnya yang mampu mengobati beberapa penyakit seperti mencegah kolesterol, darah tinggi, diabetes, hipertensi, dan sebagai antioksidan bagi tubuh.
Pelatihan dan pendampingan tim PPPUD Ubaya melibatkan mahasiswa dan dosen dari beberapa fakultas yaitu Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Fakultas Teknobiologi dan Fakultas Teknik.
Prita berharap dengan adanya kolaborasi dengan beberapa pihak maka budidaya Ashibata bisa menjadi komoditas unggulan di Desa Selotapak Trawas. Ditambah lagi, seluruh produk diharapkan bisa kembali memasuki pasar ekspor.
"Semoga Ashitaba bisa menjadi komoditas yang diunggulkan, tidak hanya di Trawas tetapi juga di Indonesia. Budidaya Ashitaba di Desa Selotapak Trawas merupakan satu-satunya produsen terbaik Ashitaba di Indonesia," ujar Prita. (*)