Surabaya (ANTARA) - Universitas Surabaya (Ubaya) bangkitkan potensi wisata dan ekonomi warga melalui pengembangan produk unggulan, festival budaya dan layanan jasa pariwisata Sumber Gempong di Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
"Pelatihan dan pengembangan produk unggulan yang diberikan Ubaya merupakan bagian dari pelaksanaan program Matching Fund 2021. Program ini adalah bentuk kolaborasi antara Ubaya sebagai insan dikti dan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri)," kata Ketua Pelaksana Matching Fund Ubaya, Veny Megawati S.T., M.M., SCM., di Surabaya, Senin.
Kegiatan Matching Fund 2021 dilaksanakan sejak bulan Agustus hingga Desember 2021. Kegiatan ini juga mendapat bantuan pendanaan dari Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM) dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS yang diselenggarakan oleh Ditjen Diktiristek Tahun Anggaran 2021.
Veny menuturkan Ubaya telah memberikan pelatihan mengelola produk unggulan, kesenian, sampai melatih anak-anak muda dalam mengembangkan layanan di desa wisata. Anggota yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan terdiri dari mahasiswa, dosen, kepala desa, BUMDes dan masyarakat Desa Ketapanrame.
"Kegiatan Matching Fund 2021 ini melibatkan mahasiswa dan dosen dari berbagai lintas disiplin ilmu di Ubaya yaitu Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, dan Fakultas Industri Kreatif," ujarnya.
Kegiatan tersebut, kata Veny berfokus pada pengembangan potensi desa wisata, khususnya Wisata Sawah Sumber Gempong. Dia mengungkapkan jika hal itu adalah cara memperluas destinasi wisata di Desa Ketapanrame dan menunjukkan kepada masyarakat adanya potensi wisata di Sumber Gempong yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
"Kami membuat spot foto, pengadaan kostum, pengembangan budaya tari, pembuatan seragam hingga wisata di Desa Ketapanrame berkonsep edu tourism. Selain itu, kami juga membuat wisata berbasis pendidikan bernama Pojok Dolanan yang isinya adalah permainan-permainan tradisional untuk anak-anak. Selanjutnya, kami melakukan pengembangan budaya dan wisata," ucap Veny.
Di samping itu, Ubaya memberikan pelatihan dan pembinaan kepada Warung Teteden yang masih berlokasi di Wisata Sawah Sumber Gempong. Pelatihan yang diberikan mulai dari seleksi menu, pengembangan menu, dan alat saji warung yang memiliki ciri khas unik dengan desain dari kopi.
Tidak hanya itu, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan konten video agar desa mempunyai media promosi yang menarik dan bagus. Pelatihan tersebut juga diperuntukkan bagi UMKM sekitar di Desa Ketapanrame.
Ubaya banyak melakukan pelatihan kepada pelaku industri untuk mengembangkan pusat oleh-oleh mereka. Berawal dari seleksi menu, inovasi produk, hingga membuat kemasan produk yang siap untuk dijual.
Ubaya melihat potensi Desa Ketapanrame yang sangat potensial yaitu produk dari kopi. Hal itu membuat Ubaya langsung memberikan branding untuk produk unggulan kopi tersebut dengan nama Kopi Banggoel.
Pada kesempatan ini, mahasiswa UBAYA ikut aktif terlibat dalam memberikan pelatihan untuk pelaku usaha Kopi Banggoel. Harapannya agar produk-produk yang dihasilkan lebih dikenal masyarakat luas.
"Jadi produk turunan dari Kopi Banggoel itu sendiri mulai dari kopi biji, kopi bubuk dan kopi yang dikemas dalam bentuk drip bag. Kami juga memberikan pelatihan barista, kemudian pelatihan pembuatan es krim," ujar dosen Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya.
Wisata Sumber Gempong Desa Ketapanrame memiliki produk unggulan lain berupa jajanan yang sudah berinovasi. Misalnya arabica cookies, rangin cookies, nastar kelapa dan kaskara (teh buah kopi).
Ubaya juga membantu mengembangkan home stay dan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu untuk membuat produk dekorasi rumah. Hasil dari pelatihan dan pembinaan yang dilakukan oleh Ubaya ditampilkan di acara peresmian Wisata Sumber Gempong dan Festival Desa Berdaya yang dihadiri langsung oleh Bupati Mojokerto pada 18 dan 19 Desember silam.
"Kami berharap Sumber Gempong Desa Ketapanrame bisa menjadi sustainable tourism dan community based tourism. Oleh karena itu, sebuah tempat wisata tidak bisa kalau diam saja. Warga harus ikut berbenah, inovasi harus terus dilakukan, perbaikan-perbaikan dan konsistensi juga tetap dilakukan. Harapannya destinasi wisata ini bisa berlangsung jangka panjang," ujar Veny.(*)
Ubaya bangkitkan potensi wisata Sumber Gempong Desa Ketapanrame Mojokerto
Senin, 27 Desember 2021 12:14 WIB
Kami berharap Sumber Gempong Desa Ketapanrame bisa menjadi sustainable tourism dan community based tourism