Komisi VI DPR RI mendorong PT Barata Indonesia menjadi pemimpin industri manufaktur nasional, karena memiliki fasilitas program restrukturasi yang dijalankan bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dan PT Barata Indonesia.
"Dengan fasilitas yang dimiliki sudah seharusnya Barata Indonesia menjadi leader dalam industri manufaktur nasional," ujar Mohamad Hekal, Pimpinan Tim Kunker Panja Penyehatan dan Restrukturasi BUMN, Komisi VI DPR RI, dalam siaran persnya di Gresik, Rabu.
Haekal dari Fraksi Partai Gerindra, dalam kunjungannya ke PT Barata Indonesia (Persero) juga memberikan dukungan program restrukturasi yang dijalankan.
Sementara itu, dalam kunjungan dihadiri jajaran direksi Barata Indonesia, seperti Direktur Utama, Bobby Sumardiat Atmosudirjo, serta Direktur Utama PT PPA (Persero) Yadi Jaya Ruchandi.
"Kami mendukung restrukturasi yang sedang dilakukan, namun juga tidak hanya dari segi bisnis perusahaan, restrukturasi dalam bidang SDM juga perlu dilakukan," kata Haekal, menegaskan.
Ia menyebut, PT Barata Indonesia merupakan perusahaan yang mampu berdaya saing, serta memiliki kontrbusi yang positif bagi perekonomian nasional.
Sementara, selain melakukan pertemuan pembahasan restrukturisasi, Komisi VI DPR RI juga melepas ekspor komponen kereta api, bogie yang dilakukan oleh perusahaan, dengan tujuan ke Houston, Amerika Serikat.
Direktur Utama Barata Indonesia, Bobby Sumardiat Atmosudirjo mengapresiasi dukungan dari DPR RI.
Menurutnya dukungan tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian dari pemerintah dalam memajukan industri manufaktur Tanah Air.(*)