Pamekasan (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan, Jawa Timur mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan kasus positif COVID-19 setelah libur Natal dan Tahun Baru dengan menyediakan ruang isolasi khusus di rumah sakit itu.
"Ada 24 bed yang kami siapkan, untuk berjaga-jaga akan kemungkinan adanya lonjakan kasus baru setelah libur Natal dan Tahun Baru, sebagaimana tahun lalu," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan dr. Syaiful Hidayat di Pamekasan, Kamis.
Sebanyak 24 tempat tidur yang disediakan itu terdiri atas 20 tempat untuk pasien COVID bergejala ringan, sedangkan empat tempat sisanya untuk pasien COVID-19 bergejala berat.
Selain itu, pihak RSUD Pamekasan mempersiapkan sejumlah rumah sakit swasta di Pamekasan agar nantinya bisa juga menerima pasien COVID-19 apabila terjadi lonjakan dan ruang isolasi yang tersedia di RSUD Pamekasan tidak mampu menampung pasien COVID-19.
"Langkah ini kami lakukan, karena kami tidak ingin ada pasien yang tidak tertangani dengan baik, sehingga pada akhirnya meninggal dunia sebagaimana pernah terjadi sebelumnya," kata Yayak, sapaan karib dr. Syaiful Hidayat ini.
Pihak RSUD Pamekasan juga telah memberikan pelatihan dan teknik penanganan pasien COVID-19, sehingga dengan demikian rumah sakit swasta juga bisa menangani pasien COVID-19.
Di ruang isolasi pasien COVID-19 di RSUD Pamekasan itu sudah tidak ada pasien yang menjalani perawatan.
Menurut Yayak, kondisi itu sudah berlangsung sejak dua bulan terakhir, seiring dengan melandainya kasus baru COVID-19.
Namun demikian, ia tetap mengimbau masyarakat patuh pada protokol kesehatan, seperti selalu menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Yang juga tidak kalah pentingnya adalah vaksin, karena suntik vaksin gratis yang dicanangkan pemerintah ini dalam rangka untuk meningkatkan kekebalan komunitas, sebagai salah satu antisipasi mencegah penyebaran COVID-19," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Pamekasan merilis, jumlah warga Pamekasan yang divaksin COVID-19 di kabupaten ini, baru sekitar 27 persen dari total jumlah penduduk, sehingga program vaksinasi tetap dilakukan dengan cara mendatangi secara langsung rumah-rumah warga.