Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan kembali menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, demi mengantisipasi merebaknya kembali wabah COVID-19 di Asia Tenggara.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Tulungagung, Ana Septi Saripah, Jumat mengatakan, hingga saat ini belum ditemukan kasus COVID-19 di Tulungagung.
Namun, masyarakat diminta tidak lengah dan tetap menjaga kebersihan serta kesehatan pribadi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mencuci tangan pakai sabun, memakai masker saat diperlukan, menjaga pola hidup sehat, serta rutin memeriksakan kesehatan,” ujar Ana.
Meski belum terdeteksi kasus COVID-19, Ana mengakui belakangan ini sejumlah puskesmas menerima pasien dengan gejala mirip COVID-19 seperti batuk, pilek, demam, mual, dan badan lemas.
“Dari analisa kami, gejala tersebut belum mengarah pada COVID-19. Namun tetap perlu diwaspadai,” katanya.
Menurut Ana, varian COVID-19 yang saat ini merebak di kawasan Asia Tenggara, termasuk Thailand, Singapura, dan Malaysia, memiliki tingkat penularan yang cepat, namun daya rusaknya (virulensi) relatif lebih rendah dibandingkan varian awal.
"Varian ini masih berkerabat dengan Omicron, yakni MB.1.1. Penularannya memang cepat, tetapi tidak menunjukkan gejala berat seperti varian sebelumnya," jelasnya.
Kementerian Kesehatan RI sebelumnya telah menerbitkan surat edaran tertanggal 23 Mei 2025 yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan provinsi dan direktur rumah sakit se-Indonesia, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap tren peningkatan kasus COVID-19.
Ana menegaskan pentingnya deteksi dini dan respons cepat terhadap gejala mirip COVID-19. Masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala tersebut.
“Jika ditemukan gejala mengarah pada penyakit menular, akan langsung ditangani sesuai prosedur,” pungkasnya.