Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Blitar, Jatim, menjalin kerja sama untuk menyejahterakan toko kelontong sebagai upaya pemulihan ekonomi saat pandemi COVID-19 melandai.
"Insya Allah, nanti ditindaklanjuti oleh teman-teman dari Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menyambut kedatangan Bupati Blitar Rini Syarifah di ruang kerjanya Balai Kota Surabaya, Kamis.
Pada pertemuan kedua ini, dua kepala daerah tersebut membicarakan kerja sama dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) untuk menyejahterakan toko kelontong.
Wali Kota Eri mengatakan, nantinya hasil dari MoU ini akan ditindak lanjuti oleh masing-masing kepala dinas dari kedua daerah tersebut dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS).
Rencananya, jalinan kerja sama ini dilakukan dengan cara mengambil hasil alam dari Kabupaten Blitar untuk dijual di Toko Kelontong Surabaya. Timbal baliknya, Kota Pahlawan akan memberikan jasanya untuk Kabupaten Blitar.
Hasil alam itu, lanjut Eri, nantinya berupa buah-buahan seperti nanas, kemudian pertanian seperti padi dan hasil dari peternakan berupa telur. Ia memastikan, nantinya para pelaku toko kelontong di Surabaya tidak lagi mengambil bahan-bahan tersebut dari tengkulak. Akan tetapi, Toko Kelontong mengambil langsung dari petani di Kabupaten Blitar.
"Yang pasti harganya jauh lebih murah. Nah ini tugas dari Pemkot memastikan masyarakat Kota Surabaya menjual kebutuhan pokok tadi dari hulu yang benar. Nantinya bukan hanya dengan Kabupaten Blitar, tetapi dengan kepala daerah lain, seperti Trenggalek dan Ponorogo juga Gresik," ujarnya.
Menurut dia, dengan kerja sama ini pemkot bisa mengontrol dan memastikan harga bahan kebutuhan pokok yang dijual oleh pedagang di pasar dan toko kelontong lebih murah. Selain itu, nantinya ada koperasi yang memastikan toko kelontong dan pedagang pasar bisa mengambil barang dengan jumlah besar.
"Contoh, yang biasanya pedagang kulak telur Rp1.000 per butir. Ternyata kalau mengambil dari Kabupaten Blitar harganya bisa Rp700 per butir, jadi harus tetap dengan harga Rp700 per butir kalau sudah sampai di sini (Surabaya). Karena ini tugas pemkot, menjaga harga pasar tidak hanya sesaat, sehingga kita bisa memastikan harga yang sama selama setahun di Kota Surabaya," katanya.
Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah juga menyambut baik MoU yang dijalin antara Kota Surabaya dengan Kabupaten Blitar hari ini. Ia mengatakan, ada beberapa produk potensi Kabupaten Blitar yang akan diboyong ke Kota Pahlawan, salah satunya adalah hasil peternakan berupa telur.
"Jadi nanti ada produk utama berupa telur dari peternak kami. Karena peternak kami hingga saat ini serapan telurnya masih rendah, alhamdulillah Pak Wali tadi sangat support sekali," kata Bupati Rini.
Rini berharap, jalinan kerja sama antarkepala daerah kali ini bisa semakin baik dan erat ke depannya. Apa yang dibutuhkan Kota Surabaya, ia memastikan siap membantu dengan apa yang dimiliki oleh Kabupaten Blitar.
"Misalnya, Kabupaten Blitar butuh jasa, kami bisa datang ke Surabaya. Begitu sebaliknya, potensi alam apa saja yang kita miliki, misal cabai, beras, dan lain sebagainya. Nah itu bisa kami support untuk Kota Surabaya," katanya. (*)
Pemkot Surabaya dan Pemkab Blitar kerja sama sejahterakan toko kelontong
Kamis, 4 November 2021 16:25 WIB
Insya Allah, nanti ditindaklanjuti oleh teman-teman dari Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian