Surabaya (ANTARA) - Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Surabaya 2021 yang ditetapkan sebesar Rp8,9 triliun dalam rapat paripurna di gedung DPRD Surabaya, Rabu, diperioritaskan untuk pemulihan ekonomi.
"Sebenarnya dengan PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) atau APBD-P ini adalah penyesuaian-penyesuaian kegiatan yang dilakukan banyak untuk kepentingan COVID-19," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai rapat paripurna.
Eri mengatakan, APBD-P Surabaya 2021 yang ditetapkan sebesar Rp8,9 triliun atau Rp8.966.428.340.891 bakal diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Karena itu kemudian banyak anggaran pembangunan atau proyek fisik di Pemkot Surabaya yang dialihkan untuk kebangkitan ekonomi.
"Sehingga banyak proyek kegiatan fisik kita kurangkan, sesuai arahan dari teman-teman DPRD dan masukan-masukan, kita lakukan untuk kepentingan COVID-19 dan kebangkitan ekonomi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono memastikan, bahwa APBD-P Surabaya Tahun 2021 sudah disahkan wali kota bersama pimpinan DPRD Surabaya. Hal ini tentunya telah melalui serangkaian masukan-masukan, kritik maupun pembahasan bersama di DPRD Surabaya.
"APBD-P hari ini sudah disahkan wali kota dan DPRD Surabaya. Kami berharap, agar pelayanan publik terutama di masyarakat kecil itu akan lebih diprioritaskan," katanya.
Adi memberikan masukan kepada Pemkot Surabaya agar memprioritaskan pemulihan ekonomi masyarakat dalam APBD-P. Khususnya penguatan pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Pahlawan.
"Salah satu pesan dari DPRD Surabaya adalah memberikan perhatian terhadap pemulihan ekonomi. Terutama, sektor UMKM yang selama masa pandemi COVID-19, itu tergerus luar biasa akibat pengetatan atau pembatasan (kegiatan) di masyarakat," katanya. (*)
APBD-P Kota Surabaya 2021 prioritaskan pemulihan ekonomi
Rabu, 29 September 2021 19:03 WIB
Sebenarnya dengan PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) atau APBD-P ini adalah penyesuaian-penyesuaian kegiatan yang dilakukan banyak untuk kepentingan COVID-19