Surabaya (ANTARA) - Mahasisw Prodi Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Negeri Jember, Firratus Saadah, menyebut bahwa pada suasana pembelajaran dalam jaringan (daring) anak-anak rentan terhadap pengaruh media sosial yang menampilkan ungkapan kotor.
"Hasil observasi yang saya lakukan terhadap anak kelas III hingga VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, sejumlah anak gaya berbicaranya 'kotor' setelah mereka berselancar di dunia maya," ujar Fira, panggilan akrabnya, dalam keterangan tertulis di Surabaya, Rabu.
Mahasiswa yang saat ini sedang mengerjakan tugas kuliah kerja nyata (KKN) di Sumenep itu juga mengakui bahwa pandemi COVID-19 tak hanya berdampak pada sektor ekonomi, namun juga sektor pendidikan.
Hal ini, kata dia, terlihat dari perubahan sistem pembelajaran tatap muka menjadi sistem daring yang juga mengubah karakter anak, khususnya pada jenjang pendidikan dasar atau SD/MI.
Fira menjelaskan bahwa berangkat dari hasil observasi itulah perlu dibuat program kerja berupa pembelajaran pendidikan karakter terhadap anak-anak di lingkungannya, yang mengacu pada nilai utama dalam penguatan pendidikan karakter, yakni religius, integritas, mandiri dan gotong-royong.
"Saya mengajak sejumlah anak membuat clay tepung. Kegiatan ini untuk merangsang anak supaya bisa bekerja sama dengan baik. Anak-anak juga diajak nonton film Disney, dan melakukan bedah film. Film tersebut memberikan pelajaran tentang toleransi dalam perbedaan," ucapnya.
Mahasiswa semester VII tersebut mengaku, melalui sistem pembelajaran daring, karakter siswa, khususnya jenjang pendidikan dasar, dipengaruhi oleh informasi melalui sosial media.
Sebab, lanjut dia, mereka tak hanya belajar daring, namun juga berselancar di dunia maya.
"Aktivitas ini memberi dampak terhadap perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari, mengingat mereka sedang berada di fase menyerap informasi hanya dengan melihat atau mendengar kemudian meniru," tutur dia.
Mahasiswa: Anak-anak mudah terpengaruh ungkapan kotor dari medsos
Rabu, 1 September 2021 15:34 WIB
sejumlah anak gaya berbicaranya 'kotor' setelah mereka berselancar di dunia maya