Kota Probolinggo (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Kota Probolinggo menyiagakan Tim Tracer Lapangan COVID-19 untuk mendeteksi masyarakat yang kontak erat dengan kasus positif di daerah setempat.
Polresta Probolinggo melaksanakan apel pelepasan Tim Tracer Digital dan Tracer Lapangan yang dipimpin langsung Kapolresta AKBP R.M. Jauhari, diikuti perwakilan pasukan tracer yang terdiri dari Bhabinkantibmas, Babinsa, tenaga kesehatan Dinkes P2KB dan relawan Polri (Laskar Merah Putih dan Senkom) di lapangan mapolresta setempat, Jumat.
"Tugas mereka di antaranya mencari dan memantau kontak erat selama karantina dan isolasi, memberikan informasi yang benar terkait COVID-19 termasuk isolasi dan karantina yang benar," kata Kapolresta Probolinggo AKBP Jauhari.
Menurutnya, tracer digital merupakan sebuah aplikasi dari Kementerian Kesehatan yang berguna untuk melakukan pelacakan kontak melalui silacak dan tracer berguna untuk melakukan tracing kontak erat pada masyarakat kasus positif.
"Sehingga para tracer itu mampu membantu bagaimana mendeteksi berapa banyak orang yang kontak erat terhadap kasus positif karena mereka sudah dilatih oleh tenaga kesehatan," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Jauhari, pasukan tracer digital dan lapangan COVID-19 betul-betul paham akan tugas pokoknya, baik mengisi aplikasi silacak secara digital maupun turun langsung ke lapangan.
"Kami sadar bahwa tugas ke depan semakin berat, namun ikhlaskan hati untuk bekerja menggunakan hati nurani karena bagaimanapun, kesehatan dan keselamatan masyarakat adalah yang utama," katanya kepada Tim Tracer digital dan lapangan.
Ia menjelaskan tugas mereka juga sekaligus membagikan stiker isolasi mandiri karena banyak kasus orang tanpa gejala (OTG) maupun gejala ringan yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan syarat rumahnya layak maka akan ditempel stiker isolasi mandiri.
"Dengan adanya stiker itu, petugas di PPKM mikro dari tingkat RT per zonasi harus mampu mengawasi jangan sampai warga yang isolasi mandiri itu tidak tertib atau tidak patuh terhadap aturan sehingga menyebarkan virus corona ke lingkungan yang lain," tuturnya.
Berdasarkan data, jumlah orang yang melakukan isolasi mandiri hingga akhir Juli 2021 sebanyak 654 orang, sedangkan personel tracer digital dan lapangan COVID-19 yang telah disiapkan dan sudah terlatih sebanyak 350 orang, namun rencananya tim tracer akan bertambah dari relawan untuk Kota Probolinggo.
Sementara Kasatpol PP Kota Probolinggo Aman Suryaman mengapresiasi keberadaan Tim Tracer digital dan lapangan karena terobosan itu sangat positif untuk membantu meminimalisir penyebaran COVID-19.
"Pihak tiga pilar didukung dengan adanya undang-undang tentang karantina, ancaman pidana dan sebagainya, saya pikir itu akan lebih efektif jika ada tanda stiker isolasi mandiri di rumah, sehingga memudahkan warga sekitar untuk memantau membatasi pergerakannya," ujarnya.