Kediri (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, menyebut hingga kini sudah ada 51 orang pekerja migran asal daerah setempat yang sudah dijemput dari Surabaya dan langsung menjalani isolasi saat tiba di Kediri, demi mencegah penyebaran COVID-19.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengemukakan sejak 1 Mei 2021, ada 51 pekerja migran yang telah dijemput. Penjemputan dapat dilakukan apabila Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya melayangkan notifikasi dan pekerja migran bersangkutan negatif COVID-19.
"Setelah pekerja migran tiba akan dilakukan tes swab. Kalau pekerja migran yang bersangkutan negatif COVID-19, maka kami jemput, tetapi kalau positif akan dirawat di RS Lapangan Indrapura," kata Indun di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan setelah dilakukan penjemputan oleh petugas BPBD Kota Kediri, pekerja migran tersebut juga tidak diizinkan langsung pulang ke rumah, melainkan harus isolasi terlebih dahulu di ruang yang telah disiapkan sesuai kelurahan tempat tinggalnya.
"Setelah kami lakukan penjemputan, pekerja migran tersebut belum boleh langsung pulang ke rumah, karena wajib melakukan isolasi terlebih dahulu selama lima hari di kelurahan," kata dia.
Pada hari kelima, pekerja migran yang bersangkutan akan menjalani tes PCR oleh tenaga kesehatan dari puskesmas sebelum akhirnya pulang ke keluarga.
"Kalau hasil tes menunjukkan negatif, maka bisa pulang ke keluarganya, jika positif dan tanpa gejala maka akan dirujuk ke BLK sebagai tempat isolasi pusat. Jika keluhannya ringan dirujuk ke RS Kilisuci, jika berat ke RSUD Gambiran," ujar Indun.
Pekerja migran yang kembali dijemput oleh BPBD Kota Kediri adalah Arlina (35), warga Kelurahan Singonegaran, Kota Kediri. Arlina yang baru pulang bekerja dari Singapura dijemput petugas setelah menjalani isolasi selama lima hari di UPT Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Arlina dijemput petugas dan langsung menjalani isolasi di Balai Kelurahan Singonegaran, Kota Kediri dengan didampingi tim PPKM selama lima hari.
"Saat ini kondisi Arlina baik-baik saja, tidak ada keluhan sakit. Kami juga menunggu kedatangan tenaga kesehatan untuk memeriksa kondisi kesehatan beliau, serta menjelaskan tentang tes PCR supaya ada persiapan," kata Sekretaris Kelurahan Singonegaran, Kota Kediri Sofia Dewi Arianti.
Sofia menambahkan dalam menunjang proses isolasi ini, pihak kelurahan telah menyiapkan gedung sebagai ruangan isolasi, tempat tidur, dan minum. Sedangkan untuk keperluan tambahan, pihak keluarga diizinkan mengantarkan ke lokasi isolasi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya preventif pencegahan penularan COVID-19.
"Kami izinkan keluarga untuk mengantar keperluan pekerja migran yang tidak kami sediakan, tetapi dengan catatan tidak boleh mendekat. Jadi barang diserahkan kepada tim PPKM selanjutnya kami teruskan ke yang bersangkutan," kata dia.
Ia juga berharap dari hasil tes nantinya yang bersangkutan sehat, sehingga bisa secepatnya berkumpul bersama keluarga.
Di Kota Kediri, hingga Kamis (22/7) terdapat 1.221 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 436 orang yang masih dirawat, 1.568 orang telah sembuh, dan 217 orang telah meninggal dunia.