Kediri (ANTARA) - Dua orang aparatur sipil negara Pemerintah Kota Kediri ikut melakukan donor plasma konvalesen setelah dinyatakan sembuh dari COVID-19 dan lolos verifikasi oleh PMI Kota Kediri.
"Yang pasti bangga bisa membantu teman-teman penderita COVID-19 dapat segera sembuh melalui terapi plasma darah konvalesen ini," kata Danang Kurniawan, ASN Pemkot Kediri, Rabu.
Danang Kurniawan merupakan seorang ASN Pemkot Kediri. Ia melakukan donor plasma konvalesen bersama rekan kerjanya, yang juga pegawai di Pemkot Kediri yakni Arif Sukmawan. Mereka adalah penyintas COVID-19 yang telah dinyatakan lolos verifikasi oleh PMI Kota Kediri.
Danang mengaku awalnya merasa gugup saat akan melakukan donor plasma tersebut. Namun, setelah melakukan donor, perasaannya menjadi lebih tenang.
"Awalnya gugup, soalnya belum pernah donor juga sebelumnya, tapi ternyata ya biasa aja, tidak sakit malah lebih sakit diinfus," ucap dia.
Ia juga tidak merasa ada keluhan setelah donor plasma konvalesen. Perasaan yang dirasakannya biasa saja. Dirinya berharap dengan donor plasma yang dilakukannya bisa bermanfaat untuk orang lain, terutama mereka yang terpapar COVID-19 agar bisa sembuh.
"Kami kan sudah pernah terpapar COVID-19, tentu sudah pernah merasakan bagaimana rasanya. Untuk itu kita bantu penderita COVID-19 dengan terapi plasma konvalesen yang kita donorkan," ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Arif Sukmawan. Ia mengaku hal yang dilakukannya lebih pada unsur kemanusiaan. Dirinya juga pernah merasakan sakit COVID-19 dan dengan donor plasma diharapkan lebih banyak lagi yang bisa sembuh. "Semuanya aman," kata Arif sambil tersenyum.
Dengan bertambahnya dua orang pendonor plasma konvalesen di PMI Kota Kediri tersebut, saat ini sudah ada 10 orang yang telah donor plasma.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan pemkot telah membuat program gerakan donor plasma konvalesen (Gedor Pasen) sebagai upaya paripurna Pemerintah Kota Kediri dalam menghadapi COVID-19.
"Dalam tubuh penyintas COVID-19 ada plasma yang bisa membantu kesembuhan bagi pasien COVID-19 yang ada di rumah sakit. Mereka ini ibaratnya from survivor to hero," kata Wali Kota.
Selain mendorong para penyintas untuk mendonorkan plasma konvalesennya melalui PMI Kediri, Wali Kota juga mengungkapkan program Gedor Pasen ini dapat mengedukasi masyarakat bahwa penyintas COVID-19 tidak perlu dikucilkan.
Kasus COVID-19 di Kota Kediri, per Selasa (26/1) mencapai 968 orang yang terpapar COVID-19. Dari jumlah itu, 30 orang masih dirawat, 13 masih dipantau, 831 orang sudah sembuh, dan 94 orang telah meninggal dunia.