Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, berburu isi oksigen hingga luar daerah guna mencukupi kebutuhan pasien di sejumlah rumah sakit, terutama pasien terpapar COVID-19.
"Oksigen sampai sekarang ini tidak aman banget. Forkopimda juga terus bergerak. Kapolres Kediri Kota, Dandim, juga harus mengeluarkan truk untuk antre oksigen di Gresik," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Senin.
Pihaknya sudah persiapan mengadakan rapat dengan vendor karena kebutuhan pasokan oksigen sangat besar. Terlebih lagi, mereka yang terpapar COVID-19, kebutuhan oksigennya tinggi jika saturasinya rendah.
Ia mengakui kebutuhan oksigen itu bukan hanya dari Kediri, melainkan di seluruh daerah di Indonesia. Untuk itu, pemerintah kota juga harus persiapan oksigen, guna membantu pasien yang dirawat.
Untuk itu, ia juga meminta warga untuk selalu berhati-hati menjaga kesehatan sebagai upaya mencegah terpapar COVID-19. Terlebih lagi di Kota Kediri, ketersediaan bed atau tempat tidur di sejumlah rumah sakit hampir penuh. Dari 500 bed, ada sekitar 200 orang warga Kediri dirawat, sedangkan lainnya adalah pasien dari luar Kediri.
Pihaknya juga berupaya keras agar jangan sampai kekurangan tempat tidur di rumah sakit. Bagi warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan akan diisolasi di tempat isolasi terpusat, yang sakit dengan gejala ringan ke atas dirawat di RS Kilisuci, Kota Kediri, sedangkan yang gejala berat dirujuk ke rumah sakit rujukan termasuk RSUD Gambiran Kota Kediri.
Ia menambahkan, di Kota Kediri terdapat tiga ruang isolasi terpusat. Satu titik di BLK Kota Kediri sudah penuh, dan jika ada pasien lagi akan dirawat di tempat isolasi lainnya.
"Ruang isolasi terpusat satu titik sudah penuh. Sebentar lagi ditempati yang GNI, mudah-mudahan tidak terpakai. Saya lihat ada penurunan. Karena PPKM darurat ini dampaknya bagus sekali, tapi yang kurang bagus di rumah sakit, karena masih penuh," kata dia.
Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengungkapkan dari pantauan yang dilakukan anggota untuk pasokan oksigen sementara aman.
"Jika ada riil informasi apapun, kami siap tindaklanjuti," kata Kapolres Kediri Kota.
Pekan lalu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan forkopimda juga telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan penyedia tabung oksigen, PT Samator serta toko obat guna memastikan stok tercukupi di tengah tingginya jumlah pasien yang membutuhkan saat pandemi COVID-19.
Dari hasil sidak tersebut, ketersediaan oksigen untuk Kota Kediri masih aman. Kebutuhan oksigen yang sedang meningkat ini juga tidak mempengaruhi harganya karena masih sama saat situasi normal.
Namun, karena lonjakan kenaikan kasus COVID-19 saat ini, ternyata perusahaan tersebut juga kewalahan dalam memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit. Kebutuhan rumah sakit akan oksigen lebih banyak daripada sebelumnya.
Di Kota Kediri, hingga Senin (12/7) terdapat 1.760 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 160 orang yang masih dirawat, 1.412 orang yang masih dirawat, 188 orang telah meninggal dunia. (*)