Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Telkom Surabaya menggandeng UPN Veteran Jawa Timur mengenalkan metode pembelajaran daring secara mudah, yakni menggunakan laboratorium virtual.
Dosen Informatika UPN Veteran Jawa Timur, Afina dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya, Sabtu mengatakan, pengenalan dilakukan melalui workhshop laboratorium virtual kepada guru dan peserta di SDN Kleco 1 No 7 Surakarta.
"Upaya ini untuk memperkuat kompetensi guru dalam pembelajaran daring. Dan kegiatan workshop ini melibatkan dosen Teknik Telekomunikasi IT Telkom Surabaya dan Teknik Informatika UPN Veteran Jawa Timur," katanya.
Workshop ini, kata dia, juga memperkenalkan metode PhET sebagai laboratorium virtual kepada guru SDN Kleco 1 No 7 Surakarta, yang diharapkan mempermudah pembelajaran, terutama pada masa pembelajaran daring.
“Selama pembelajaran daring, interaksi guru dan siswa sangat terbatas, termasuk dalam kegiatan berbasis laboratorium. Hal ini menjadi kendala sekaligus tantangan bagi rekan-rekan guru," katanya.
Ia menjelaskan, penggunaan teknologi mutlak dalam pembelajaran pada pandemi COVID-19 dan memaksa transformasi berjalan lebih cepat.
Dosen Teknik Telekomunikasi IT Telkom Surabaya, Muhsin menjelaskan, metode yang digunakan adalah masuk ke dalam aplikasi laboratorium virtual.
Ke depan, akan terus dikembangkan aplikasi lain untuk tingkat-tingkat SD, untuk membantu implementasi teknologi dalam pembelajaran.
Sementara itu, Dafid, salah satu peserta mengaku pengenalan metode pembelajaran daring melalui workshop ini sangat bermanfaat.
"Metode pembelajaran menggunakan laboratorium virtual dapat membantu kegiatan belajar mengajar, khusunya untuk SD tingkat kelas atas," katanya.
Ia berharap juga ada aplikasi atau perangkat serupa untuk SD tingkat kelas bawah.
Ibu Marfauzi selaku Kepala SDN Kleco 1 No 7 Surakarta menyambut baik kegiatan ini, dan berharap kegiatan serupa dapat dilakukan kembali di kemudian hari.
"Kami berkomitmen bahwa kegiatan ini berkelanjutan dan seiring dengan komitmen kami membantu digitalisasi dunia pendidikan,” katanya. (*)