Surabaya (ANTARA) - Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji yang sering turun ke lapangan, hadir di rapat paripurna serta berkantor di kelurahan menuai pujian dari berbagai kalangan menjelang 100 hari kerjanya pada 7 Juni 2021.
Direktur Lembaga Kajian Kebijakan Straregis (LKKS) Vinsensius Awey di Surabaya, Rabu, mengatakan, pihaknya mengakui sejak awal menjabat sebagai wali kota dan wakilnya menunjukkan keperpihakannya terhadap rakyat dengan terjun langsung ke masyarakat dan berkantor ke kelurahan.
"Bahkan wali kota tidak pernah absen setiap rapat paripurna DPRD Surabaya," katanya.
Menurut dia, kehadiran wali kota dalam setiap rapat paripurna memang patut diapresiasi karena hal itu tidak semua bisa dilakukan oleh kepala daerah lainnya.
Anggota Komisi C DPRD Surabaya periode 2014-2019 ini mengatakan memang tidak ada keharusan kepala daerah hadir dalam setiap rapat paripurna karena hal itu bisa menugaskan pejabat terkait untuk mewakilinya.
Namun, lanjut dia, kehadiran Wali Kota Eri dalam setiap rapat paripurna yang digelar DPRD menunjukan Eri memahami rapat paripurna merupakan forum rapat tertinggi anggota DPRD dalam pengambilan keputusan, yang dipimpin oleh ketua atau wakil ketua DPRD secara langsung.
"Itu bentuk penghormatan beliau (Eri Cahyadi) kepada forum rapat tertinggi anggota DPRD, dan keseriusannya untuk duduk bersama para legislator menyelesaikan problem di Surabaya. Serta secara bertahap melakukan perbaikan atas sejumlah kekurangan yang ada," ujarnya.
Oleh karena itu, Awey memberikan catatan bahwa kehadiran wali kota yang sering turun ke lapangan, berkantor di kelurahan, menghadiri rapat paripurna dan sejumlah kebijakan pro rakyat lainnya selama 100 hari ini, merupakan poin plus.
Selain itu, Awey juga memberikan apresiasi kepada Wakil Wali Kota Surabaya Surabaya yang juga tidak pernah pasif, lincah dan aktif hadir di tengah masyarakat.
"Jadi ini merupakan pasangan kepala daerah yang sangat agresif terhadap persoalan warganya. Semoga kerja sama mereka berdua dapat membawa banyak perubahan bagi Kota Surabaya di berbagai sektor kehidupan," katanya.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti sebelumnya juga memberikan sejumlah catatan kepada pasangan Eri Cahyadi dan Armuji menjelang 100 hari kerja yang jatuh pada 7 Juni 2021.
"100 hari tentu tidak bisa menyelesaikan persoalan di Surabaya. Tapi secara umum, pelayanan pubik sudah bisa dirasakan. Ditambah lagi wali kota juga berkantor di kelurahan, itu bagus," katanya.
Menurut dia, penanganan COVID-19 dan geliat ekonomi di Surabaya mengalami tren yang membaik. Selain itu, lanjut dia, angka kasus COVID-19 di Surabaya juga tidak meloncak.
Meski demikian, Reni memiliki sejumlah catatan atau persoalan yang perlu dicarikan solusi oleh kepala daerah. Persoalan tersebut adalah angka pengangguran masih tinggi, sebaran sekolah negeri belum merata jelang, distribusi sekolah di SMP negeri dan swasta yang timpang, banjir yang masih sering terjadi, persoalan transportasi dan lainnya. (*)
Sering turun lapangan, Wali Kota Surabaya dan wakilnya tuai pujian
Kamis, 3 Juni 2021 9:11 WIB
Bahkan wali kota tidak pernah absen setiap rapat paripurna DPRD Surabaya