Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 26 pelajar mengikuti kegiatan melukis di tempat atau on the spot yang digelar Dinas Pendidikan Kota Surabaya dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2021 di Balai Pemuda Surabaya, Minggu.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo mengatakan, kegiatan itu, diikuti oleh pelajar jenjang SD dan SMP negeri maupun swasta yang sudah melalui tahap seleksi. Melukis wajah sang proklamator Soekarno, tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara serta beberapa tokoh nasional lainnya.
"Melukis ini sebagai dasar. Karena dari melukis otak kanan berkembang sehingga semakin banyak memunculkan ide-ide kreatif," kata Supomo di sela-sela kegiatan.
Menurut dia, kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan dan mengasah potensi yang dimiliki pelajar Surabaya.
Selain itu, Supomo pun juga mengundang beberapa pelukis profesional salah satunya bernama Asri Nugroho dengan tujuan memberi motivasi serta semangat pelajar untuk lebih giat lagi dalam berkarya khususnya dalam dunia seni melukis.
Supomo mengatakan dari 26 tersebut mereka terdiri dari pelajar gabungan yang terpilih melalui kompetisi sekolah masing-masing. Kemudian mereka mendapat dibina oleh Dispendik untuk terus mengasah kemampuan dalam bidang melukis.
Bahkan, menurutnya, para pelajar itu telah mengikuti kelas melukis yang disediakan Dispendik sudah berjalan selama kurang lebih sekitar tiga bulan.
"Jadwalnya tiap satu minggu sekali. Saat ini kita coba untuk tampilkan selain mengasah, ini juga untuk memperkuat mental anak-anak. Dari kemampuan mental itu maka mereka akan mampu mengendalikan emosi. Bagaimana seharusnya kalau tampil di publik," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, acara tersebut berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 yang ketat. Bahkan, terlihat kursi peserta satu dengan yang lainnya pun berjarak lebih dari 1,5 meter.
"Acara ini sudah melalui asesmen satgas COVID-19, baik peserta maupun panitianya juga patuh prokes," katanya.
Supomo berharap, dari kegiatan anak didik di Kota Pahlawan menjadi pelajar yang menggenggam teguh, falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayat, pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri.
Terakhir, Supomo berpesan, melalui karya lukisan peserta didik itu, dapat memberi manfaat edukatif bagi pelajar lainnya, terutama tentang peningkatan prestasi, minat dan bakat.
"Kita akan berusaha terus memfasilitasi dan memberikan wadah bagi anak-anak. Mari ciptakan sejarah yang gemilang. Mudah-mudahan anak-anakku menjadi pelukis yang profesional dan menjadi kebanggaan kita semua," katanya.
Sementara itu, salah satu seorang peserta asal SMP Kristen Petra 3 Surabaya bernama Katrina Agatha mengakui dirinya sangat berbahagia. Sebab, dia semakin terpacu lebih baik lagi dalam melukis. Apalagi menurut dia melukis on the spot merupakan kebahagiaan tersendiri karena dapat bertemu teman-teman yang memiliki kegemaran yang sama.
"Ingin sekali ada kegiatan seperti ini rutin, dan belajar berkarya lebih baik lagi," ujarnya. (*)
Peringati Hardiknas, 26 pelajar di Surabaya ikuti melukis "on the spot"
Minggu, 2 Mei 2021 20:28 WIB
Melukis ini sebagai dasar. Karena dari melukis otak kanan berkembang sehingga semakin banyak memunculkan ide-ide kreatif