Banyuwangi (ANTARA) - Hingga hari kelima tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, puluhan personel dari Yon Taifib 2 Marinir Pasmar 2 TNI AL Surabaya, tetap disiagakan dengan mendirikan Posko SAR Marinir TNI AL KRI Nanggala-402 di kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur.
Informasi dihimpun, tercatat ada 28 personel, dan 14 personel di antaranya penyelam.
Seluruh personel Yon Taifib 2 Marinir Pasmar 2 TNI AL Surabaya, ini di siagakan di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi, sebagai upaya antisipasi ketika sewaktu-waktu proses penyelamatan diperlukan untuk evakuasi.
Pada Minggu (25/4) sore, sekitar pukul 16:30 WIB, seorang pria yang mengaku salah satu keluarga awak KRI Nanggala-402, yakni Serda Eko Prasetyo, mendatangi posko di kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi, untuk menanyakan informasi pasti kondisi awak kapal selam buatan Jerman yang tenggelam sejak Rabu (21/4).
"Saya keluarga Serda Eko Prasetyo bagian komunikasi di KRI Nanggala-402. Kedatangan saya ke Banyuwangi untuk mendapakan informasi pastinya, karena kebetulan saya diminta keluarga datang ke sini. Dan kebetulan istrinya juga ada di Madura menunggu informasi" kata Ardiles Angga Febrianto.
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto saat jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu petang, menyatakan sebanyak 53 awak kapal KRI Nanggala-402 dinyatakan telah gugur.
Kapal selam buatan Jerman, ini membawa 53 orang yang terdiri dari 49 ABK, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata. KRI Nanggala-402 hilang kontak saat komandan pelatihan hendak memberikan otoritas penembakan terpedo di perairan laut utara Bali, pada Rabu (21/4). (*)
Personel Yon Taifib 2 Marinir masih disiagakan di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi
Minggu, 25 April 2021 18:41 WIB