Gresik, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur akan membuka kembali Rumah Sakit Lapangan (RSL) Stadion Sepak Bola Gelora Joko Samudro (Gejos) untuk pekerja migran yang terlanjur mudik ke wilayah itu, sebagai tempat karantina selama lima hari.
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah di Gresik, Jumat mengatakan, Stadion Gejos sebelumnya ditutup sejak 29 Meret 2021 seiring terus menurunnya kasus konfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat.
"Namun, sebagai persiapan kebijakan terkait peniadaan mudik yang telah ditetapkan melalui Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 dan diteken Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo pada 21 April 2021. Kami perlu melakukan berbagai antisipasi," katanya.
Bu Min, sapaan akrab Aminatun mengatakan, antisipasi itu termasuk mempersiapkan segala sesuatunya bagi pekerja migran asal Gresik yang terlanjur mudik ke Gresik.
"Mereka yang terlanjur mudik tersebut langsung masuk karantina selama lima hari di Ruang Isolasi Gejos. Dan kami harus membuat kebijakan tentang para pekerja migran ini," katanya.
Kebijakan dibuat, kata Bu Min, karena Pemkab Gresik tidak dapat menolak para pekerja migran yang sudah terlanjur terbang dan mendarat di Indonesia.
"Kami tidak mungkin menyuruh pekerja migran balik kembali. Tentu saja kami harus menyiapkan segala sesuatunya untuk pencegahan penularan COVID-19 agar tidak timbul klaster baru," kata Aminatun Habibah.
Sementara itu Sekda Gresik, Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno juga telah meminta kepada Dinas Kesehatan untuk menyiapkan Gejos menjadi tempat karantina pekerja migran yang mudik.
"Selain itu, kami juga minta Dinas Perhubungan menyiapkan angkutan untuk para pekerja migran ini dengan berkoordinasi pihak Pemprov Jawa Timur dan otoritas yang lain terkait kepulangan para pekerja migran asal Gresik," katanya.
Ia menjelaskan, meski sempat ditutup, namun sarana Gejos masih tersedia dan cukup layak, seperti kapasitas tempat tidur di ruang isolasi sebanyak 140 tempat tidur.
"Hanya saja tenaga kesehatan yang perlu dikondisikan, karena setiap nakes yang akan masuk ke Gejos harus di test swab lebih dahulu untuk memastikan mereka negative COVID-19," katanya.
Rencana tenaga yang akan disiapkan di Gejos sebanyak 54 orang, dan langsung melaksanakan aktifitas, demikian Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno. (*)