Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas meyakini bahwa terkait dengan viralnya video cabai rawit dicat merupakan ulah oknum yang ingin mengambil keuntungan.
"Banyuwangi adalah sentra cabai nasional. Terkait viral ada cabai dicat, kami yakin itu hanya oknum yang ingin mengambil keuntungan. Jika itu benar, kami semua menyesalkan. Kami percayakan proses penyelidikannya ke pihak kepolisian," ujar Bupati Ipuk usai membagikan bantuan bibit cabai ke kelompok wanita tani di Desa Setail, Banyuwangi, Senin.
Menurut dia, selain merugikan konsumen, tindakan itu akan merugikan para petani dan pelaku usaha cabai di Banyuwangi, karena Banyuwangi sebagai salah satu sentra cabai di Indonesia.
"Sebenarnya tidak perlu melakukan hal tersebut, produksi cabai di Banyuwangi sangat berlimpah. Kami yakin, ini hanya kelakuan oknum. Petani Banyuwangi sangat dirugikan dengan tindakan itu. Dan saya yakin itu bukan tindakan petani, karena tidak mungkin petani melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri," kata Ipuk.
Bupati Ipuk terus mendorong pertanian organik di Banyuwangi. Di setiap kecamatan dibagikan sekitar 800 ton pupuk organik yang digunakan untuk pertanian pangan maupun hortikultura.
"Termasuk untuk tanaman cabai. Seperti di Wongsorejo yang telah menunjukkan hasil, selain produktivitasnya meningkat juga tanaman lebih sehat dengan pupuk organik," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setyawan menambahkan, pihaknya juga mendorong warga memenuhi kebutuhan pangan harian dengan memanfaatkan pekarangan rumah (family farming).
Selama empat bulan terakhir, katanya, Dinas Pertanian dan Pangan membagikan 22.265 bibit tanaman cabai kepada wanita kelompok tani untuk ditanam di pekarangan rumahnya.
"Terutama kami khususkan pada ibu rumah tangga pra-sejahtera. Selain mendapat bantuan benih tanaman pangan dan sayuran untuk ditanam di halaman rumahnya, mereka juga kami beri pupuk organik pula," ujarnya.
Mengenai video viral cabai rawit dicat dan diunggah ke media sosial itu, kini Kepolisian Resor Kota Banyuwangi telah memeriksa pemilik akun atau pengunggah video cabai dicat yang meresahkan warga tersebut. (*)