Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mengapresiasi ekspor produk reduktan herbisida yang digawangi oleh tiga putra daerah, sehingga produk inovatif ini menjadi bukti bahwa inovasi bisa melahirkan banyak peluang bisnis prospektif. Sebanyak 20 ribu liter cairan pengurang dosis obat-obatan kimia pertanian diekspor ke Malaysia.
"Kami sangat gembira dengan adanya produk ini, apalagi berhasil diekspor hingga mancanegara. Saya akan meminta Dinas Pertanian untuk bisa berkolaborasi untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan di Banyuwangi," kata Ipuk saat melepas ekspor perdana produk reduktan herbisida produksi PT Pandawa Agri Industri (PAI) di Desa Benelan Lor, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Rabu (17/3).
Produk yang diekspor adalah "weed solution" atau campuran yang digunakan untuk mengurangi dosis herbisida, namun masih memiliki efektivitas yang sama dengan dosis tunggal. "ini akan sejalan dengan program kami, dimana kami telah memberikan bantuan pengunaan pupuk organik sebanyak 800 liter di tiap desa," ujar Bupati Ipuk.
Sementara itu, CEO dan Founder PT Pandawa Agri Industri (PAI) Kukuh Roxa Putra mengatakan, perusahaannya telah mendapatkan pesanan perdana produk reduktan herbisida "weed solution" dari perusahaan raksasa sawit asal Malaysia. Total pesanan dari Malaysia pada tahun ini mencapai 100 ribu liter.
"Sebenarnya pesanan sejak tahun lalu, namun karena pandemi sempat molor. Alhamdulillah, awal tahun ini dilanjutkan. Perusahaan sawit Felda tersebut sudah menganggarkan pembelian sebanyak 100 ribu liter selama tahun 2021. Pada ekspor perdana ini, kami kirim sebanyak 20 ribu liter dulu," katanya.
PT Pandawa Agri Industri merupakan perusahaan agrokimia pertama di Indonesia asal Banyuwangi, yang saat ini menjadi satu-satunya perusahaan yang memiliki inovasi dalam pengembangan produk pereduksi (reduktan) pestisida.
Kukuh optimistis mengembangkan produk ini, mengingat saat ini hampir seluruh negara di dunia berkomitmen mengembangkan pertanian hijau dan berkelanjutan yang mengarah pada pengurangan penggunaan obat-obatan kimia.
"Kami yakin produk ini akan mendapat pasar yang luas. Sejauh yang kami ketahui, produk kami satu-satunya di dunia karena kami sudah mematenkan produk ini hingga level Asia," ucapnya.
Ia menjelaskan, produk weed solution memiliki banyak keunggulan. Selain ramah lingkungan karena mampu mengurangi penggunaan herbisida hingga 50 persen, produk ini harganya cukup terjangkau oleh petani.
"Produk ini ramah lingkungan karena tidak mengandung racun. Komponennya juga sangat mudah terurai sehingga lebih ramah lingkungan. Serta sudah mendapat persetujuan dari MSPO, ISPO, RSPO, dan FSC untuk menurunkan dosis herbisida dan aspek lingkungan. Selain itu, green product kami tidak mahal. Dengan memakai ini, bisa berhemat hingga 30 persen," paparnya. (*)
Bupati Ipuk lepas ekspor perdana reduktan herbisida ke Malaysia
Kamis, 18 Maret 2021 8:33 WIB