Surabaya (ANTARA) - Dinas Pendidikan Jawa Timur menargetkan menjadi juara umum pada ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat nasional tahun 2021.
"Tahun ini kami menargetkan Jatim bisa menjadi juara umum LKS tingkat nasional setelah tahun 2020 hanya berada di peringkat kedua," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi saat membuka LKS wilayah kerja (wilker) 1 di SMKN 6 Surabaya, Senin.
Wahid mengungkapkan ada peningkatan prestasi dalam ajang LKS tahun lalu jika dibandingkan tahun 2019. Pada tahun 2019 Jatim hanya masuk di tiga besar, sedangkan di tahun 2020 berada posisi kedua di bawah Jawa Tengah.
Target juara umum, kata Wahid, dicanangkan karena SMK merupakan sekolah yang memiliki keunggulan kompetitif tinggi. Di SMK, siswa diajarkan kompetensi-kompetensi spesifik yang dipilih sesuai minat bakat dan kemampuan siswa.
"Hari ini saya melihat LKS di wilker 1, dan alhamdulillah kreasi siswa luar biasa. Semoga target kami menjadi juara nasional bisa terpenuhi," katanya.
Ditambahkan Wahid, kegiatan LKS ini merupakan ajang pembuktian antarsekolah dengan kompetisi yang ketat.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu menilai melalui LKS siswa bisa menunjukkan tingkat kemampuan kompetensinya. Sehingga sekolah bisa menilai dan mengevaluasi bagaimana kualitas derajat mengajarnya.
Selain itu, adanya LKS juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kompetensi yang dimiliki. Selanjutnya melatih siswa memiliki semangat berkompetisi dan melakukan terbaik, serta memiliki kerja keras.
"Kalau terbiasa mengikuti kompetisi ini akan memacu motivasi dan semangat siswa dan melatih siswa untuk terbiasa menang dan kalah," katanya.
Ketua LKS wilker 1 Bahrun menyebut ada 40 bidang lomba yang diujikan dalam kompetisi tersebut.
Dari jumlah ini, hanya 27 bidang lomba yang akan melakukan praktik (uji kompetensi), seperti fashion technology, elektronika, mekatronika, listrik, kulineri, dan beauty terapi. Sedangkan 13 bidang lomba lainnya akan digunakan sebagai penentuan perangkingan.
"Kalau untuk pelaksanaan di SMKN 6 ada dua bidang lomba yang diikuti yaitu fashion technology dengan diikuti 21 sekolah, serta kulineri yang diikuti sembilan sekolah," kata pria yang juga Kepala SMKN 6 Surabaya ini.
Persiapan kedua bidang lomba tersebut, kata Bahrun sudah dilakukan dengan matang, mulai alat, tempat dan bahan. Tak hanya itu pihaknya juga mendatangkan industri dan perguruan tinggi dalam technical meeting untuk menentukan kisi-kisi soalnya.
"Harapannya dari duta wilker 1 ini dapat menjadi perwakilan Jatim di tingkat nasional maupun LKS di tingkat dunia," katanya. (*)