Surabaya (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Jawa Bali dan Nusa Tenggara (SKK Migas Jabanusa) mengapresiasi program Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB) yang digagas Pertamina EP Asset 4 Cepu Field.
Salah satu tim SKK Migas, Wahyu Dono dalam siaran persnya di Surabaya, Rabu menilai, program dalam bentuk CSR tersebut sudah berjalan dengan baik dan berpotensi memandirikan masyarakat.
Oleh karena itu, Wahyu berharap masyarakat dan pemerintah desa terus mendukung program tersebut.
"Semoga terus berkembang dan kami lihat sudah ada potensi nyata bahwa masyarakat bisa mandiri dengan PSRLB," ujar Wahyu, yang melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program Pertamina EP Asset 4.
Sementara itu, CSR Analyst Pertamina EP Asset 4, Arina Hidayatul Chasanah mengatakan, program PSRLB telah dilakukan secara luas, seperti di Desa Wado, Ngraho, Tanjung dan Sidorejo, Kabupaten Blora.
"Program ini sesuai dengan situasi di mana pupuk kimia sulit diperoleh. Dengan tata cara pertanian organik, kami tidak terpengaruh dengan kondisi tersebut," katanya.
Sementara itu, tim SKK Migas yang melakukan evaluasi terdiri dari Wahyu Dono (Spesialis Pratama Dukungan Bisnis), Dimas Ario Rudhy Pear (Spesialis Dukungan Bisnis), dan Cindy Koeshardini (Staf Humas).
Evaluasi dilakukan dengan mengunjungi Kelompok Bina Alam Sri di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Sepanjang kunjungan tersebut, para anggota kelompok Bina Alam Sri bergantian menjelaskan berbagai kemajuan yang mereka rasakan selama program CSR Pertamina EP tersebut dilaksanakan.
Usai kegiatan tersebut, rombongan menuju ke Kabupaten Bojonegoro dimana terdapat program sinergi dengan Pemerintah Kabupaten setempat.
Program tersebut antara lain Pavingisasi Konservasi Rusa Jawa di Desa Malo dan Pembuatan Bronjong Sungai di Desa Trembes. (*)