Surabaya (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyalurkan 1.000 alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat dan masker kepada tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan Kota Surabaya, Jawa Timur.
Wakil Ketua DPD PSI Surabaya Erick Komala di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya telah menyalurkan APD tersebut kepada nakes yang bertugas di 10 puskesmas, dua klinik dan satu rumah sakit pada Selasa (26/1). Adapun puskesmas yang dituju di antaranya Puskesmas Tenggilis Mejoyo, Kali Rungkut dan Gununganyar.
"Kami berharap dengan bantuan ini maka para nakes tidak lagi khawatir dalam menjalankan tugasnya. Para nakes adalah garda terakhir yang menjaga masyarakat untuk tetap sehat," ujar Erick.
Menurut dia, nakes adalah garda terpenting dalam menghadapi pandemi COVID-19. Hal itu dikarenakan dalam melaksanakan tugas, banyak nakes terinfeksi COVID-19 dan banyak pula yang gugur dalam perjuangan melawan COVID-19.
"Bagi PSI, keselamatan tenaga kesehatan adalah hal yang paling penting" katanya.
Menurut dia, semua tenaga kesehatan di Kota Surabaya harus mendapat apresiasi yang tinggi dan perlindungan dengan kepastian ketersediaan APD dalam menjalankan tugas. Untuk itu, kata dia, PSI berupaya membantu dengan menyalurkan APD kepada para nakes.
"Para tenaga kesehatan terutama di puskesmas bersentuhan langsung dengan berbagai warga dan tidak menutup kemungkinan akan bertemu dengan warga terpapar virus corona baik bergejala maupun tidak bergejala" ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur menyebut Provinsi Jatim merupakan provinsi dengan angka kematian nakes tertinggi dengan jumlah 83 nakes gugur di tahun 2020.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap jangan sampai ada lagi nakes yang gugur karena COVID-19 karena mereka memiliki peran penting dalam menghadapi pandemi ini.
"Garda terdepan menghadapi pandemi ini adalah diri kita sendiri. Semua warga harus sadar dan taat akan protokol kesehatan. Sedangkan nakes adalah garda terakhir yang menjaga agar angka kematian tidak semakin tinggi," katanya. (*)