Banyuwangi (ANTARA) - Upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memberikan pupuk organik kepada petani berdampak positif pada hasil pertanian, salah satunya tanaman cabai milik petani meningkat produktivitasnya.
Ahmad Jamali, salah seorang petani cabai asal Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, mengatakan penggunaan pupuk organik pada tanaman cabainya membuat produksinya lebih baik.
"Alhamdulillah, pemakaian pupuk organik ini membuat tanaman jadi lebih subur, karena bentuknya pupuk organik cair, unsur hara yang ada bisa diserap dengan baik oleh akar tanaman, sehingga tanaman jadi lebih sehat dan tahan penyakit," katanya di Banyuwangi, Sabtu.
Sebelumnya, menurut dia, tanaman cabai miliknya menggunakan pupuk kimia, dan ketika terjadi kelangkaan pupuk pada tahun lalu (2020), sempat membuat banyak petani bingung untuk bercocok tanam.
"Lalu Pemkab Banyuwangi memberi solusi lewat program bantuan pupuk organik. Kami gunakan untuk pengganti pupuk kimia yang langka. Caranya, kami kombinasikan dengan pupuk dasar yang biasa kami gunakan. Alhamdulillah hasilnya memuaskan," tuturnya.
Jamali menceritakan, pasca penggunaan pupuk organik dia berhasil memanen sebanyak 4 kuintal di lahan seluas 0,8 hektar.
"Tanaman cabai saya lebih sehat, kualitasnya bagus. Kami berharap program ini bisa berjalan terus," kata Jamali.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian daerah, terlebih Banyuwangi merupakan salah satu lumbung pertanian di Jawa Timur.
Mengenai pemberian pupuk organik pada petani, menurut ia, diharapkan bisa membantu kebutuhan pupuk petani yang sempat mengalami kelangkaan.
"Selain itu, pupuk organik yang kami berikan sebagai upaya Dinas Pertanian dan Pangan agar petani mulai neralih ke pertanian organik yang lebih ramah lingkungan dan prospek pasarnya lebih bagus. Program ini akan terus dilanjutkan," kata Azwar Anas.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Arief Setyawan menambahkan, pemkab telah memberikan bantuan pupuk organik gratis kepada petani di seluruh Banyuwangi.
Pada tahun lalu, setiap kecamatan mendapatkan jatah pupuk organik untuk 400 hektare tanaman pangan dan ratusan hektare untuk tanaman hortikultura.
"Seperti Kecamatan Wongsorejo ini, mendapat alokasi pupuk organik yang digunakan 400 hektare untuk tanaman pangan, dan 743 hektare untuk tanaman hortikultura, termasuk lahan cabai. Jadi, di setiap kecamatan tak kurang dari 1.000 hektare lahan pertanian mendapatkan bantuan pupuk organik," tuturnya.
Kata Arief, di Kecamatan Wongsorejo sendiri merupakan sentra pertanian cabai di Banyuwangi, dan salah satu pemasok cabai di pasar nasional. Dari total 3.795 hektar kebun cabai di Banyuwangi, 2.105 hektare di antaranya ada di Kecamatan Wongsorejo.
Penggunaan pupuk organik sendiri memiliki beberapa kelebihan, di antaranya bisa meningkatkan produksi, dan tanaman menjadi berumur lebih panjang dan hasil panen tidak cepat rusak.
"Karena pupuk organik ini mengandung mikroorganisme yang membuat penyerapan hara lebih maksimal sehingga tanaman lebih sehat. Produksi petani cabai juga meningkat. Seperti di Wongsorejo ini yang awalnya 8 ton per hektare, kini menjadi 8,1 ton,"katanya. (*)