Surabaya (ANTARA) - Ahli waris co-pilot Fadly Satrianto, korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, menerima santunan dari PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp50 juta sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15 Tahun 2017.
"Dana santunan langsung kami proses setelah tim DVI (Disaster Victim Identification) Mabes Polri mengumumkan kepastian identitas korban pada Selasa kemarin," kata Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Jawa Timur Suhadi di Surabaya, Rabu.
Baca juga: Jenazah co-pilot Fadly Satrianto rencananya dimakamkan di TPU Keputih
Baca juga: Jenazah co-pilot Fadly Satrianto dan dua penumpang Sriwijaya SJ-182 teridentifikasi
Suhadi, dalam penyerahan santunan yang dilakukan di rumah orang tua Fadly Satrianto di Jalan Tanjung Pinang, Surabaya, itu mengatakan bahwa dana santunan itu sudah ditransfer ke rekening ahli waris.
Sementara itu, Sumarzen Marzuki, ayahanda Fadly Satrianto, berterima kasih atas santunan dari Jasa Raharja dan semua pihak yang telah membantu.
"Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, selain Jasa Raharja, juga Basarnas, polisi juga TNI Angkatan Laut," ucap Sumarzen.
Baca juga: Co-Pilot Fadly Satrianto belum rencanakan pernikahan
Baca juga: Sriwijaya Air jatuh, co-pilot Fadly Satrianto telepon ibunya sebelum terbang ke Pontianak
Sumarzen berencana menjemput jenazah Fadly Satrianto pada Kamis (14/1) di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
"Saya menginginkan kalau bisa diambil pagi-pagi diterbangkan ke sini (Surabaya) dan nanti yang akan menyiapkan segala sesuatunya itu dari perusahaannya," kata Sumarzen.
Sementara itu, jenazah Fadly Satrianto rencananya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih di Surabaya sesuai keinginan pihak keluarga.
"Fadly kan dilahirkan di Surabaya. Bahkan ari-arinya ada di sini dan keinginan kami di makamkan di sini (TPU Keputih) karena dekat dengan kakak-kakaknya. Neneknya juga dimakamkan di daerah ini," kata Sumarzen.