Surabaya (ANTARA) - Ikon protokol kesehatan atau dikenal New Man yang diperankan Camat Sawahan, Kota Surabaya, M Yunus terus gencar menyosialisasikan sanksi denda pelanggar protokol kesehatan sebagaimana Peraturan Wali Kota Nomor 67 Tahun 2020 di sejumlah lokasi.
"Saya berharap dengan kostum seperti ini dapat membekas di ingatan masyarakat, yang paling penting pula warga bisa menjadi New Man di keluarga dan lingkungannya masing-masing. Ketika ingat New Man, mereka ingat protokol kesehatan," kata M Yunus di Surabaya, Minggu.
Ikon New Man yang terkenal dengan kepala plontos dan perut buncit ciptaan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya ini sebelumnya keliling di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Mal Tunjungan Plaza (TP), Pasar Kapasan. Terakhir New Man keliling di G-Walk Citraland, Lakarsantri pada Sabtu (9/1) malam.
Hampir semua tempat yang dikunjungi New Man selalu menyita perhatian para pengunjung. Bahkan, mereka langsung mengabadikan momen datangnya sosok New Man yang unik itu.
Dengan memakai pakaian hijau dengan kaos tangan dan sepatu oranye serta memakai masker, ia terus sosialisasi protokol kesehatan dan Perwali 67/2020, terutama soal denda bagi pelanggar prokes.
Dengan pengeras suara, ia menyapa para pengunjung dengan sopan. Bahkan, ia menyampaikan terima kasih banyak kepada para pengunjung dan pelayan kafe yang telah patuh dan tertib menjalankan protokol kesehatan.
"Selamat makan, minta tolong maskernya dipakai lagi ya kalau sudah makan. Ayo kita bersama-sama menjaga dan mematuhi protokol kesehatan supaya COVID-19 ini cepat selesai," kata Sang New Man kepada pengunjung di G-Walk.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya sudah mengeluarkan Perwali 67/2020, yang mana salah satu isinya para pelanggar prokes yang tidak memakai masker akan dikendakan denda Rp150 ribu.
"Tetap patuhi 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," katanya.
Yunus mengatakan bahwa dirinya terus berupaya mensosialisasikan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini dengan tujuan supaya masyarakat terus ingat dan tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Saya berharap dengan kostum seperti ini dapat membekas diingatan masyarakat, yang paling penting pula warga bisa menjadi New Man di keluarga dan lingkungannya masing-masing. Ketika ingat New Man, mereka ingat protokol kesehatan," kata Yunus.
"New Man" sosialisasikan denda pelanggar prokes di Kota Surabaya
Minggu, 10 Januari 2021 13:29 WIB