Surabaya (ANTARA) - Ikon protokol kesehatan atau yang dikenal new man ciptaan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 beraksi keliling pasar tradisional, Kota Surabaya, Jatim, Senin, mensosialisasikan protokol kesehatan dengan menggunakan Bahasa Madura.
"Minta tolong ya, ayo pakai maskernya, jangan dibuka. Jangan kumpul-kumpul, dijaga jaraknya, dan jangan lupa cuci tangan pakai sabun. Mari kita bersama-sama menjaga dan disiplin, supaya COVID-19 ini bisa cepat hilang," kata new man yang diperankan Camat Sawahan M. Yunus dengan menggunakan Bahasa Madura di Pasar Kapasan.
Tiba di Pasar Kapasan, new man langsung menyita perhatian para pengunjung dan pedagang Pasar Kapasan. Bahkan, mereka langsung mengabadikan momen datangnya sosok new man yang memakai pakaian hijau dengan kaos tangan dan sepatu orange serta memakai masker itu.
Dengan memakai pengeras suara, ia langsung mensosialisasikan protokol kesehatan dengan menggunakan Bahasa Madura, karena di pasar tersebut mayoritas pedagang dan pembeli berasal dari Madura. Sambil keliling ke dalam pasar pakaian itu, ia tak henti-henti mengimbau supaya warga tetap patuh menerapkan protokol kesehatan.
Selain mensosialisasikan protokol kesehatan, ia juga tak lupa membagi-bagikan masker kepada para pedagang dan pengunjung pasar yang tidak memakai masker atau pakai masker scuba. Sejumlah pedagang dan pengunjung itu pun terlihat girang ketika mendapatkan masker dari new man atau pun personil Linmas yang mengikuti di belakangnya.
Setelah puas keliling di Pasar Kapasan, new man pun bergeser ke Pasar Pabean yang merupakan pasar ikan. Tiba di pasar tersebut, ia pun langsung sosialisasi protokol kesehatan. Lagi-lagi dia menggunakan Bahasa Madura karena di pasar tersebut banyak orang Madura. Ia pun tak sungkan-sungkan masuk ke dalam pasar untuk mensosialisasikan protokol kesehatan itu.
"Ayo jangan lupa, dipakai maskernya. Setelah makan langsung dipakai maskernya. Ayo Pak, Bu, saya minta tolong"," ujarnya.
Seusai sosialisasi, Camat Sawahan M. Yunus mengatakan bahwa dirinya terus berupaya mensosialisasikan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini. Tujuannya, supaya masyarakat terus ingat dan tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Saya berharap dengan kostum seperti ini dapat membekas diingatan masyarakat, yang paling penting pula warga bisa menjadi new man di keluarga dan lingkungannya masing-masing. Ketika ingat new man, saya harap mereka ingat dan patuh terhadap protokol kesehatan," kata Yunus.
Salah satu pedagang Pasar Kapasan Hadi Susilo mengatakan, sebagai warga Kota Surabaya dan sebagai pedagang di Pasar Kapasan, ia mengaku bangga dengan adanya ikon new man yang lahir di Kota Pahlawan ini.
Ia mengaku awalnya ikon new man itu adalah tokoh kartun, tapi ternyata benar ada orangnya dan yang paling mengagetkan ternyata yang jadi ikon new man itu adalah seorang camat.
"Antara orangnya dan kartunnya yang beredar selama ini persis, ternyata perutnya beneran buncit. New man ini sangat kreatif. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia," kata Hadi. (*)