Malang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang mencetak juru sembelih halal (Juleha) yang memiliki kompetensi dan bersertifikasi demi mendukung terwujudnya Program Malang Halal Center.
"Selain mendukung Program Malang Halal Center sebagai destinasi wisata dan pengembangan ekonomi syariah," kata Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho di sela penutupan pelatihan "Juleha" Kota Malang di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) di Korta Batu, Jawa Timur, Sabtu.
Selain itu, lanjut Azka, juga memberikan dukungan terhadap pengembangan Jawa Timur sebagai kawasan industri halal termasuk di sektor makanan dan minuman (mamin) halal sesuai program Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Baca juga: Pemkot Malang wajibkan organisasi perangkat daerah beli produk UMKM
Sebanyak 18 Juleha dari berbagai lembaga, seperti Ponpes Bahrul Maghfiroh dan pengurus Masjid Jami' Kota Malang dinyatakan lulus dan mendapatkan sertifikat kompetensi setelah mengikuti Pelatihan Lanjutan dan Uji Kompetensi Juru Sembelih Halal pada 10-12 Desember di BBPP Batu.
Sertifikat kompetensi para pejuang daging dang makanan halal itu diserahkan oleh Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edy Jarwoko didampingi Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan Aminurridho dan Kepala BBPP Batu Dr Wasis Sarjono.
Lebih lanjut, Azka menjelaskan pelatihan juru sembelih halal ini diharapkan mampu mendorong tersedianya juru sembelih yang berkompetensi dan profesional, menjamin tersedianya daging yang halal serta menciptakan pengembangan halal value chain pada industri pengolahan khususnya untuk pengolahan makanan di Kota Malang.
Baca juga: BI Malang siapkan uang kartal Rp3,66 triliun selama Ramadhan-Lebaran
Menurut Azka, penyembelihan menjadi salah satu faktor pemenuhan kriteria halal serta titik kritis dalam menghasilkan daging yang aman, sehat, dan sesuai syariah. Juru sembelih halal menurut SNI No 99002 Tahun 2016 adalah orang yang melakukan proses penyembelihan dan telah memenuhi persyaratan perundangan.
"Ke depan BI Malang akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah maupun pihak terkait lainnya guna mendukung peningkatan industri halal di Indonesia, khususnya wilayah Malang, sehingga pada akhirnya mampu mendorong tumbuhnya ekonomi syariah di Tanah Air," tuturnya.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edy Jarwoko menyampaikan terima kasihnya atas upaya BI Malang dalam mencetak belasan "Juleha" di daerah itu.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Kantor Perwakilan BI Malang dan Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang yang telah melaksanakan pelatihan Juleha ini, semoga mimpi kita bersama, mewujudkan Malang Halal Center segera terwujud," katanya.
Politikus Partai Golkar itu mengemukakan bahwa Pemkot Malang sudah menyiapkan Pasar Bunul proyek percontohan sebagai pasar, halal dimana daging hewan yang dijual semuanya disembelih dengan cara yang toyib.
Menurut Sofyan Edy, pelatihan Juleha yang dilaksanakan dibidani Kantor Perwakilan BI Malang ini adalah langkah strategis, karena baru pertama kali dilaksanakan.
Ia mengaku Malang Halal Center yang digagas sejak dua tahun terakhir tersebut, saat ini masih berproses. "Kita tata semuanya, seperti pasar maupun destinasi wisatanya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah tuntas," ucapnya.
Sementara itu, Kepala BBPP Batu menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat, khususnya para juru sembelih hewan konsumsi, seperti sapi dan kambing.
Baca juga: BI Malang-CMC-GenBI edukasi ekologi pengunjung kawasan Pantai Clungup
"Kami ingin terus bekerja sama, kita laporkan hal ini kepada Kementerian dan kita akan dukung penuh terwujudnya Malang Halal Center,” ujar Wasis.
Pelatihan Juleha ini merupakan kegiatan lanjutan dari pelatihan sebelumnya yang telah dilaksanakan pada 17-25 September 2020. Mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi COVID 19, peserta kegiatan dibatasi 18 orang.
BI cetak "Juleha" dukung terwujudnya Malang Halal Center
Sabtu, 12 Desember 2020 17:30 WIB