Sampang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang, Jawa Timur, menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka terbatas di satu SD di daerah itu, setelah ada siswa di sekolah itu yang terkonfirmasi positif terjangkit COVID-19.
"Untuk sementara belajar dari rumah dulu, karena khawatir jika dilanjutkan bisa menimbulkan klaster baru," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdik Sampang Nur Alam di Sampang, Rabu.
Siswa SDN di Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, itu terkonfirmasi positif terjangkit COVID-19 berdasarkan hasil tes usap dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang disampaikan kepada Satgas COVID-19 Sampang.
Satgas selanjutnya menyampaikan hasil tes usap itu ke pihak Dinkes Sampang, sehingga pihaknya langsung mengambil keputusan untuk menutup sementara KBM tatap muka terbatas di sekolah tersebut.
"Siswa yang positif COVID-19 ini duduk di bangku kelas VI dan saat ini yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri di rumahnya," kata Nur Alam.
Selain itu, sambung dia, kebijakan menutup KBM tatap muka terbatas itu, juga atas saran dari Satgas COVID-19 Pemkab Sampang dan Dinas Kesehatan Pemkab Sampang.
Hasil pelacakan Dinkes Sampang menyebutkan, siswa SD tersebut tertular COVID-19 dari kakeknya yang sebelumnya baru datang dari Bali.
"Kakeknya telah meninggal dunia, dan hasil tes usap yang bersangkutan memang terinfeksi COVID-19. Jadi, menular kepada cucunya ini," ujar Nur Alam.
Nur Alam lebih lanjut menjelaskan, Kabupaten Sampang termasuk kabupaten dengan jumlah warga terpapar COVID-19 paling sedikit di Pulau Madura.
Berdasarkan data yang dirilis Satgas COVID-19 Pemprov Jatim per tanggal 1 Desember 2020, jumlah warga yang terpapar COVID-19 di kabupaten ini tercatat sebanyak 326 orang, jauh lebih rendah dibanding Sumenep yang mencapai 746 orang, Bangkalan 718 orang di Kabupaten Pamekasan sebanyak 436 orang.
"Meskipun paling sedikit, akan tetapi upaya antisipatif perlu tetap dilakukan, agar penyebaran virus bisa tetap terkendali," kata Nur Alam.