Jember (ANTARA) - Lutfiatul Izzah (36), warga Kabupaten Jember, tidak menyangka akan divonis menderita kanker payudara yang berawal adanya benjolan kecil di area dada dan sering gatal sekitar 1,5 tahun lalu.
Awalnya, ia berobat ke dokter umum untuk memastikan benjolan tersebut dan setelah diperiksa serta cek laboratorium, hasilnya ada tumor ganas yang bersarang di tubuhnya di bagian dada.
"Saya mengira tumor biasa, tetapi setelah dicek ternyata tumor ganas yang biasa disebut kanker payudara sehingga dokter menyarankan untuk segera diangkat atau dioperasi," kata Lutfiatul Izzah di Jember.
Ia juga disarankan oleh dokter untuk memiliki kartu BPJS Kesehatan untuk memudahkan pengobatannya yang harus dilakukan secara rutin karena biayanya cukup besar.
"Tanpa pikir panjang, saya mencoba untuk mengurus kartu BPJS Kesehatan karena saya sangat memerlukan jaminan kesehatan ketika sudah divonis kanker payudara," tuturnya.
Tanpa disadari, perempuan berhijab tersebut ternyata sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS yang dibiayai oleh pemerintah atau segmen penerima bantuan iuran (PBI).
Lutfiatul berulang kali mengucap syukur karena saat mendapatkan ujian hidup berupa penyakit kanker payudara, jalan pengobatan terbuka dengan dimilikinya kartu BPJS Kesehatan dari pemerintah.
Penyakit yang diderita nya berhasil dioperasi dengan menggunakan kartu BPJS Kesehatan, sehingga tidak mengeluarkan biaya dan beban penderitaannya sedikit terkurangi.
"Sebagai peserta JKN-KIS dari PBI, alhamdulillah saya sangat terbantu dalam menjalani operasi kanker yang dibiayai dari iuran peserta lainnya. Saya sangat berharap program itu terus ada," katanya.
Setelah dilakukan operasi, pengobatan penyakit kanker payudara tidak berhenti sampai disitu karena perempuan 36 tahun itu harus menjalani kemoterapi secara bertahap yang juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
"Saya sangat bersyukur menjadi peserta JKN-KIS. Kalau tidak ada program BPJS Kesehatan, tentu beban yang harus saya pikirkan juga biaya pengobatan. Alhamdulillah saat ini saya tidak perlu memikirkan biaya," ujarnya.
Lutfiatul mengajak semua warga yang masih sehat untuk menjadi peserta JKN-KIS karena sakit bisa datang kapan saja, sehingga saat sakit bisa segera menggunakan Kartu BPJS Kesehatan.
Penderita kanker payudara, Lutfiatul tertolong program JKN-KIS
Senin, 30 November 2020 16:26 WIB
Sebagai peserta JKN-KIS dari PBI, alhamdulillah saya sangat terbantu dalam menjalani operasi kanker yang dibiayai dari iuran peserta lainnya