Kediri (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa suatu produk yang ingin agar pangsa pasarnya lebih luas membutuhkan desain yang selalu update atau terkini.
"Market (pasar) yang luas membutuhkan desain yang terus update. Inovasi, kreativitas terus kami dorong. Ketemu desainer, ketemu buyer," kata Gubernur saat menghadiri acara peragaan busana Dhoho Street Fashion 2020 di Kota Kediri, Minggu.
Ia juga sudah melihat langsung proses pembutan tenun ikat yang merupakan kain khas dari Kota Kediri. Saat ini para perajin banyak yang anak-anak muda, sehingga ia yakin bahwa proses pelestarian tenun ikat di Kota Kediri ini sudah on the right track.
Ia menambahkan kegiatan Dhoho Street Fashion (DSF) diharapkan bisa terus dilangsungkan. DSF menjadi bagian penting yang harus tumbuh dan dikembangkan.
Gubernur bahkan berharap ke depan kegiatan seperti ini bisa terkoneksi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga ke depan bisa membuat agenda serupa di Jakarta.
"Tadi saya sampaikan ke Pak Wali Kota, kalau bisa menyelenggarakan ini nanti 'nyambung' (terhubung) dengan Pemprov Jatim. Kita bikin di Jakarta, sehingga akan ketemu market dunia, tidak sekadar virtual tapi desainer top Jakarta akan menyatu dengan kekuatan tenun dari Kediri," kata dia.
Ia mengatakan dengan DSF sekaligus juga penyemangat bagi perajin tenun, karena bisa mempertemukan antara penenun dengan buyer. Jika tidak sering bertemu dengan calon pembeli, motif yang dibuat penenun akan terkesan monoton.
"Ada produsen itu penenun ikat di sini. Kalau mereka tidak sering ketemu buyer, kalau mereka tidak sering ketemu desainer, kemungkinan desain motifnya monoton. Tapi ketika ketemu desainer sangat mungkin mereka mengenali tren seperti ini, pasar ingin desainnya seperti ini. Dengan itu, produktivitas dari penenun ikat di Kediri akan banyak, makin tinggi dan jejaring makin luas," ujar dia.
Kota Kediri menyelenggarakan pagelaran Dhoho Street Fashion 2020 di area wisata Gua Selomangleng Kota Kediri. Kegiatan ini mengambil tema "Energy of Kilisuci" yakni energi seorang perempuan yang rela menjadi pertapa di Gua Selomangleng untuk melindungi Kediri dari marabahaya. Energi ini diharapkan mampu membangkitkan semangat dan roda ekonomi UMKM Kota Kediri.
Acara yang digelar tahun keenam ini melibatkan sejumlah desainer baik lokal dan tingkat nasional. Mereka antara lain Priyo Oktaviano, Era Soekamto, Samira M. Bafagih. Terdapat juga desainer lokal, yakni dari Azzkasim, Numansa, Luxecefsar, dan pelajar SMKN 3 Kota Kediri.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar berharap dengan agenda ini semakin menumbuhkan semangat bagi UMKM untuk terus berkarya, terlebih lagi di masa pandemi COVID-19 ini.
Semangat dan roda ekonomi dinilainya juga harus terus berputar, khususnya bagi UMKM tenun ikat dari Kediri dan lini usaha yang mengikutinya.
"Pagelaran busana ini bertujuan untuk mempromosikan tenun ikat kediri ke pasar yang lebih luas dan juga memberi inspirasi bagi para desainer Kota Kediri untuk menampilkan tenun ikat kediri," kata dia.
Dalam acara itu, selain dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, turut hadir istri Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Dekranasda Jawa Timur Arumi Bachsin, jajaran Forkopimda Kota Kediri dan sejumlah tamu undangan lainnya. Hadir pula Putri Indonesia 2020 Ayu Maulida memeriahkan pagelaran itu.