Kediri (ANTARA) - Panitia pelaksana Persik Kediri mengungkapkan bahwa polisi berupaya untuk mencegah terjadinya masalah saat pertandingan antara Persik Kediri melawan Arema di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, sehingga mengamankan beberapa suporter.
Ketua Panitia Pelaksana Persik Widodo mengungkapkan bahwa kejadian itu berada di luar stadion saat pertandingan antara Persik Kediri dengan Arema berlangsung, Senin (16/12). Ada beberapa yang diamankan baik sebelum pertandingan maupun saat pertandingan. Hal itu dilakukan sebagai upaya menghindarkan mereka dari hal yang tidak diinginkan.
"Dari informasi yang saya dengar mereka (Suporter Arema) ingin masuk dan ketangkap sama suporter (Persik). Mereka (suporter Arema) ini langsung diamankan sampai pertandingan selesai, setelah itu dibebaskan," katanya di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, suporter Persik bisa langsung mengetahui bahwa ada suporter dari Malang. Namun, ia tidak tahu pasti bagaimana para suporter Persik Kediri itu sangat jeli mengetahui ada Aremania yang datang ke Kediri. Padahal, saat di Kediri mereka tidak membawa atribut Arema.
Dirinya menduga karena logat bahasa yang berbeda sehingga suporter Persik Kediri langsung tahu bahwa mereka adalah suporter Arema.
Ia pun menegaskan, saat pertandingan berlangsung pada Senin, panitia pelaksana pertandingan Persik mencetak sekitar 6.000 tiket. Penjualan tiket hanya diperuntukkan bagi suporter Persik, mematuhi aturan yang berlaku. Proses pembelian tiket juga dilakukan dengan menunjukkan KTP sehingga penjualan pun juga selektif.
Kendati sudah ada aturan suporter tamu dilarang masuk, ia menyayangkan masih ada suporter tamu yang nekat untuk masuk sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Namun, kejadian itu, tambah dia, di luar stadion sehingga menjadi kewenangan dari polisi.
Sebelumnya, massa Aremania berkumpul di perbatasan Kasembon, Kabupaten Malang-Kandangan, Kabupaten Kediri (Patung Singa) dalam laga antara Persik Kediri melawan Arema Senin (16/12) sekitar pukul 17.30 WIB. Situasi semakin memanas sekitar jam 20.00 WIB hingga 22.45 WIB dengan berbagai isu yang diterima oleh massa.
Saat hendak dibubarkan, massa menuntut untuk pemulangan lima orang oleh polisi. Hingga kemudian pada tengah malam massa membubarkan diri setelah semua tuntutan dipenuhi yakni lima orang yang sempat diamankan diserahkan ke Aremania.
Sementara itu, Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengatakan polisi hanya melakukan penyekatan karena terjadi kerumunan massa.
"Hanya penyekatan, karena di situ ada ada kerumunan. Kami imbau masyarakat tidak berkerumun," ucap Kapolres.
Kasi Humas Polres Kediri Kota Ipda Nanang Setyawan mengatakan hanya terjadi salah paham. Namun, masalah sudah langsung selesai.
"Tidak diamankan, hanya dilerai saja, ada salah paham antar-suporter," kata Nanang.
