Lebak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten belum menerima laporan baik kerusakan infrastruktur maupun bangunan rumah warga juga korban jiwa akibat gempa dengan magnitudo 5,2, Kamis pukul 05.21 WIB.
"Kami menyampaikan kepada masyarakat jika ada kerusakan maupun korban jiwa segera melaporkannya," kata Kepala Seksi Penanganan Kedaruratan BPBD Provinsi Banten Sumardi di Posko Kesiapsiagaan Mitigasi di Villa Hejo Panggarangan, Kabupaten Lebak, Kamis.
BMKG mencatat pusat gempa Panggarangan berada pada titik koordinat 7,57 LS dan 106,05 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 74 Km arah Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten pada kedalaman 10 Km.
BPBD Banten siap melaksanakan evakuasi dan pertolongan jika terjadi kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.
Saat ini, pihaknya siaga dan terus berkoordinasi dengan aparat kecamatan, desa, relawan, TNI dan Polri.
"Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi berita bohong hoaks," katanya menjelaskan.
Gempa berkekuatan 5,2 magnitudo itu tidak berpotensi tsunami dan getarannya dirasakan oleh sebagian warga di Bogor dan Sukabumi.
"Kami hingga kini masih belum menerima laporan informasi dampak gempa itu," katanya.
Sementara itu, Ade warga pesisir selatan Kabupaten Lebak mengatakan bahwa kegiatan masyarakat berjalan seperti biasa dan tidak terpengaruh adanya gempa tersebut.
"Kami hari ini tetap melaksanakan kegiatan berkebun," kata Ade (40) warga Desa Sindangratu Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak. (*)
Banten dilanda gempa Magnitudo 5,2
Kamis, 5 November 2020 10:57 WIB