Ketiga pasangan calon kepala daerah/wakil kepala daerah di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menyatakan siap menjadikan lokasi semburan lumpur Lapindo sebagai tempat wisata dan tempat edukasi penelitian.
Hal itu mereka katakan dalam debat publik yang disiarkan langsung salah satu televisi lokal Jatim, Selasa.
Pasangan Calon Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali-Subandi mengatakan bahwa lokasi semburan lumpur Lapindo bisa untuk wisata geopark.
"Bisa dikembangkan untuk wisata geopark. Akan tetapi, perlu diingat saat ini Lapindo merupakan ranah pusat sehingga tugas pemerintah kabupaten hanya sebagai fasilitator saja," katanya saat menjawab pertanyaan panelis untuk menangani permasalahan lumpur Lapindo.
Hal senada juga disampaikan oleh pasangan Kelana Aprilianto-Dwi Astutik. Peserta Pemilihan Bupati/Wakil Bupati Sidoarjo ini mengatakan bahwa masalah Lapindo ini adalah masalah nasional sehingga perlu peran serta pemerintah pusat dan juga pemerintah provinsi.
"Kami akan mencari terobosan, seperti untuk tempat destinasi wisata. Lapindo ini harus diambil hikmahnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Jika waktu itu dianggap bencana, dan kondisi terpuruk, mari manfaatkan peluang ini untuk kerja bareng dengan pemetaan persoalan dan melibatkan pakar," katanya.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh pasangan Bambang Haryo Sukartono-Taufiqulbar. Kontestan ini memandang perlu keterlibatan semua pihak, seperti Basarnas dan BNPB, untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.
"Lapindo bisa dimanfaatkan tetapi masih berbahaya karena peta terdampak masih terus meluas. Perlu proteksi wilayah di sekitar lokasi itu dan kedepankan peringatan dini serta asuransi untuk masyarakat sekitar," katanya.
Debat perdana kali ini mengambil tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu mereka katakan dalam debat publik yang disiarkan langsung salah satu televisi lokal Jatim, Selasa.
Pasangan Calon Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali-Subandi mengatakan bahwa lokasi semburan lumpur Lapindo bisa untuk wisata geopark.
"Bisa dikembangkan untuk wisata geopark. Akan tetapi, perlu diingat saat ini Lapindo merupakan ranah pusat sehingga tugas pemerintah kabupaten hanya sebagai fasilitator saja," katanya saat menjawab pertanyaan panelis untuk menangani permasalahan lumpur Lapindo.
Hal senada juga disampaikan oleh pasangan Kelana Aprilianto-Dwi Astutik. Peserta Pemilihan Bupati/Wakil Bupati Sidoarjo ini mengatakan bahwa masalah Lapindo ini adalah masalah nasional sehingga perlu peran serta pemerintah pusat dan juga pemerintah provinsi.
"Kami akan mencari terobosan, seperti untuk tempat destinasi wisata. Lapindo ini harus diambil hikmahnya oleh seluruh masyarakat Indonesia. Jika waktu itu dianggap bencana, dan kondisi terpuruk, mari manfaatkan peluang ini untuk kerja bareng dengan pemetaan persoalan dan melibatkan pakar," katanya.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh pasangan Bambang Haryo Sukartono-Taufiqulbar. Kontestan ini memandang perlu keterlibatan semua pihak, seperti Basarnas dan BNPB, untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut.
"Lapindo bisa dimanfaatkan tetapi masih berbahaya karena peta terdampak masih terus meluas. Perlu proteksi wilayah di sekitar lokasi itu dan kedepankan peringatan dini serta asuransi untuk masyarakat sekitar," katanya.
Debat perdana kali ini mengambil tema meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kepada masyarakat.