Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengalokasikan anggaran sekitar Rp27 miliar untuk program padat karya yang melibatkan warga sekitar sehingga warga tetap dapat penghasilan di masa pandemi COVID-19.
"Draf anggaran sebesar Rp27 miliar direalisasikan menjadi 210 paket proyek," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri Sunyata di Kediri, Selasa.
Ia mengungkapkan dari 210 paket proyek tersebut tersebar di tiga pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri, yaitu cipta karya, pengairan, dan bina marga. Paket proyek ini melibatkan 1.950 orang kuli bangunan dan lebih dari 1.800 tukang.
Sunyata mengungkapkan seusai dengan instruksi Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, program padat karya harus melibatkan minimal 25 persen tenaga kerja dari masyarakat setempat atau sekitar lokasi proyek.
Dengan itu, harapannya masyarakat yang penghasilannya terdampak COVID-19 termasuk yang tidak memiliki penghasilan lagi bisa bekerja dan mendapatkan upah. Dari upah tersebut, mereka bisa mencukupi kebutuhan pokok dengan membeli dari warung di sekitar rumahnya. Dengan itu, terjadi perputaran ekonomi.
"Misalnya untuk proyek bina marga ada proyek aspal jalan, pembuatan dinding pembatas jalan dan rehabilitasi drainase, maka pekerjanya khususnya kuli diambil dari masyarakat sekitar proyek. Untuk tukang, terkadang harus memanggil tenaga kerja dari tetangga desa, namun tetap diutamakan yang ber-KTP Kota Kediri," kata Sunyata.
Soal mekanisme dari penentuan proyek ini, Sunyata menegaskan merupakan usulan dari kelurahan, sehingga sebagian besar merupakan aspirasi dari masyarakat. Namun, ada juga beberapa tambahan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Kediri yang dirasa perlu untuk masyarakat.
Ia menambahkan pelaksanaan proyek padat karya tersebut diharapkan bisa dirasakan oleh warga Kota Kediri yang kehilangan pekerjaan akibat terdampak COVID-19. Selain itu, dengan proyek fisik ini, warga juga bisa menikmati fasilitasnya.
Sunyata juga mengakui terus memantau realisasi proyek di lapangan setelah secara resmi dicanangkan oleh Wali Kota Kediri untuk program padat karya mulai September 2020.
"Pengerjaan mulai September dan targetnya sampai pertengahan Desember harus sudah selesai semua," kata Sunyata.
Adanya proyek yang berjalan di masa pandemi COVID-19 ini membuat warga yang ikut kerja merasa terbantu seperti diungkapkan oleh Sumarwan, warga Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. yang mengaku terbantu dengan ikut kerja di proyek.
"Awalnya sepi sekali kena corona. Tidak ada pemasukan. Lalu dari Pak RT disuruh mengumpulkan KTP, jadi saya bisa kerja lagi," kata Sumarwan.
Sumarwan mengatakan selama bekerja di proyek ini, ada 20 rekannya yang juga ikut serta mengerjakan perbaikan saluran irigasi di Kelurahan Banaran, Kota Kediri.
Agung Prasetyo, mandor pengerjaan saluran irigasi di Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Kota, Kediri mengatakan para pekerja juga senang bisa ikut kerja termasuk dirinya. Ia mempekerjakan 14 kuli dengan tiga tukang yang semuanya berdomisili di Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri.
Pemkot Kediri anggarkan Rp27 miliar untuk program padat karya
Selasa, 13 Oktober 2020 20:58 WIB