Surabaya (ANTARA) - Ribuan siswa SD dan SMP sederajat di Kota Surabaya mengikuti pelatihan menulis cerpen yang digelar Dinas Pendidikan setempat secara daring melalui Zoom dan Youtube, Rabu.
Kabid Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan (PDKOP) Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya Thussy Aprilliyandari mengatakan lomba digelar untuk meningkatkan prestasi dan budaya literasi siswa.
"Pelatihan digelar secara daring karena menyesuaikan pandemi. Pelatihan ini sekaligus membekali siswa yang sudah mendaftar lomba. Tetapi, peminatnya ternyata banyak sekali, kalau Zoom memang terbatas 500 peserta, tetapi kalau Youtube yang akses sampai 8.000 akun," ujarnya.
Thussy menjelaskan pendaftaran masih dibuka bagi siswa yang sudah mengikuti pelatihan. Pendaftaran bisa dilakukan melalui bit.ly/pelatihancerpen2020.
Kemudian, peserta bisa mengunggah cerpen buatannya dengan ketentuan yang ada melalui eoffice.dispendiksurabaya.go.id dengan klik login sebagai akun sekolah, memilih pelatihan dan lomba cerpen dan mengisi data yang diperlukan.
"Kami mengambil tema Cerita Bahagiaku, karena era pandemi ini bisa dilihat sisi positif dan negatif, sisi positif ini mereka bisa jauh lebih dekat sama keluarga. Dengan mereka menuliskan cerita bahagia ini bisa melatih literasi dan meningkatkan imun mereka karena mengenang hal bahagia," kata Thussy.
Ketentuan cerpen dalam lomba ini, dijelaskan Thussy harus mengirimkan naskah cerpen dua halaman dan diketik dikertas HVS ukuran kuarto A4. Huruf Arial ukuran 12 sebanyak 200 kata. Dan akan diseleksi pada 14 Oktober 2020.
"Nantinya akan diseleksi lagi dan akan ada seleksi dengan ketentuan yang lebih ketat. Harapannya hasil cerpen pemenang nanti bisa kami bukukan untuk mengapresiasi karya siswa," ucapnya.
Pemateri dalam pelatihan Sholikhatul Fatonah Kurniawati yang hadir secara virtual dengan membagikan pengalamannya memulai menulis sebagai pekerjaannya.
"Rajin membaca justru membuat lancar menulis. Jadi, sudah hobi nulis sejak kecil kemudian saat besar mencoba menulis lagibhingga diterima penerbit. Ada yang ditolak juga, makanya semakin semangat dan bahkan sekarang malah jadi pekerjaan," kata wanita yang memiliki nama pena Watiekideo ini.
Dia mengungkapkan untuk memulai membuat cerpen, para siswa bisa memulai dengan mengikuti berbagai pelatihan yang saat ini dengan mudah ditemukan. Apalagi pelatihan menulis juga bisa dilakukan meskipun dalam keadaan pandemi.
"Anak-anak saat ini ada banyak pelatihan, berbeda dengan masa kakak. Jadi dengan kemudahan akses meskipun di rumah saja maka saya harapkan kalian lebih semangat," tuturnya.
Watiek menjelaskan ide menulis bisa muncul dari manapun sehingga membaca dan latihan menulis bisa dilakukan sambil mencoba berimajinasi.