Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST) Hudi Yusuf menyatakan siap mencetak sumber daya manusia profesional sebagai upaya untuk memperkuat dunia penerbangan Indonesia.
"DPST siap mencetak pilot-pilot andal di Indonesia yang mampu bersaing dengan pilot asing," ujarnya dalam keterangannya di Surabaya, Senin.
Rencananya, kata dia, sekolah itu akan membuka penerimaan siswa baru setelah pandemi COVID-19 mereda dan diproyeksikan pendaftaran siswa calon pilot dapat digelar pada Januari-Februari 2021.
"Bagi yang ingin mendaftar sekarang sudah bisa. Tapi baru pendaftaran saja untuk mendapatkan slot," ucapnya.
Hudi menjamin sekolah pilot DPST terbilang cukup terjangkau dibandingkan sekolah pilot lainnya, yakni dengan biaya pendidikan sekitar Rp850 juta calon pilot di DPST sudah mendapatkan berbagai fasilitas sampai selesai atau lulus.
Sekolah pilot DPST menyediakan fasilitas yakni setiap siswa mendapatkan lima training area, dengan usia pesawat masih muda, tersedia empat pesawat cessna 172, dua analog dan dua glass cocpit, terdapat satu pesawat multy engine, dan simulator redbrid.
Menurut Hudi, hal itu didukung dengan frekuensi penerbangan di Bandara Tasikmalaya yang juga tidak ramai, sehingga proses training hampir tanpa ada gangguan, terkecuali cuaca.
Apalagi, lanjut dia, pada 2021 rencana Bandara Wiriadinata dapat melaksanakan terbang malam sehingga tidak harus bergeser ke bandara lain.
Pihaknya berharap pemerintah dapat membuat regulasi yang berpihak pada pilot-pilot dalam negeri sehingga dapat bersaing dengan pilot asing dengan lebih adil. (*)
DPST siap cetak pilot profesional perkuat dunia penerbangan Indonesia
Senin, 5 Oktober 2020 23:20 WIB
DPST siap mencetak pilot-pilot andal di Indonesia yang mampu bersaing dengan pilot asing