Banyuwangi (Antara Jatim) - Aktivitas penerbangan tiga sekolah pilot di Bandara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, diliburkan akibat debu vulkanis erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Tidak hanya penerbangan komersial yang ditutup akibat abu vulkanis anak Gunung Rinjani, namun aktivitas penerbangan sekolah pilot di Bandara Blimbingsari juga ditutup," kata Kepala Bandara Blimbingsari, Sigit Widodo, di Banyuwangi.
Menurutnya, pihak Bandara Blimbingsari menerima Notam untuk penutupan bandara sejak Rabu pukul 08.30 WIB hingga Kamis (5/11) akibat sebaran abu vulkanis erupsi Gunung Barujari.
"Kami menutup bandara sesuai dengan Notam yang diterima karena alasan keselamatan penerbangan dan informasinya abu tersebut sudah mengarah ke Banyuwangi," tuturnya.
Untuk itu, lanjutnya, pesawat latih yang sedang mengudara di Banyuwangi segera turun dan menghentikan aktivitas latihan sementara karena abu vulkanis dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
"Pihak bandara belum bisa memastikan apakah aktivitas penerbangan ditutup selama sehari atau lebih karena hal tersebut berdasarkan arah angin yang membawa sebaran abu vulkanis Gunung Barujari itu," paparnya.
Sigit mengimbau tiga sekolah pilot di Bandara Blimbingsari yakni Bali International Flight Academy (BIFA), Mandiri Utama Flight Academy (MUFA), dan Loka Pendidikan dan Penerbang Banyuwangi (LP2B) untuk menunggu informasi lebih lanjut terkait dengan aktivitas penerbangan pada keesokan harinya.
Penutupan Bandara Blimbingsari menyebabkan tiga rute penerbangan ke Banyuwangi dibatalkan yakni maskapai Garuda Indonesia rute Denpasar-Banyuwangi, Lion Air rute Surabaya-Banyuwangi, dan Garuda Indonesia rute Surabaya-Banyuwangi.
Erupsi Gunung Barujari di Lombok menyebabkan tiga bandara ditutup yakni Bandara Ngurah Rai Bali, Bandara Selaparang Lombong, dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi.(*)