Banyuwangi (ANTARA) - Pemilihan Kepala Daerah 2020 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi menarik dengan pencalonan istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, yakni Ipuk Fiestiandani sebagai calon bupati berpasangan dengan H Sugirah.
Pasangan Ipuk (sapaan akrabnya) dan Sugirah diusung oleh PDI Perjuangan dan beberapa partai koalisi lainnya.
Sedangkan di kubu lain, yang akan menjadi lawan dalam kontestasi pilkada serentak kali ini, yaitu Yusuf Widyatmoko, yang merupakan Wakil Bupati Banyuwangi, selama sepuluh tahun mendampingi Bupati Abdullah Azwar Anas menjalankan roda pemerintahan.
Yusuf Widyatmoko berpasangan dengan KH Muhammad Riza Aziziy (Gus Riza) merupakan keluarga besar di Ponpes Darussalam Blokagung, Banyuwangi.
Pasangan Yusuf-Gus Riza sementara memperoleh rekomendasi dari Partai Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju pada pemilihan bupati dan wakil bupati Banyuwangi yang digelar pada 9 Desember 2020.
Pertanyaannya, apakah Bupati Abdullah Azwar Anas mampu membangun "dinasti politik" dengan mengantarkan sang istri menjadi orang nomor satu di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu?
Mengorek kinerja selama dua periode pemerintahan Abdullah Azwar Anas, sudah tentu dari berbagai lembaga survei dan masyarakat menilai tingkat kepuasan baik dari berbagai program yang dilakukan suami Ipuk Fiestiandani itu.
Segudang prestasi dan inovasi mulai tingkat nasional hingga internasional pernah diraih selama sepuluh tahun Abdullah Azwar Anas memegang kendali roda pemerintahan di Bumi Blambangan tersebut.
Azwar Anas bisa mengubah Banyuwangi dari julukan kota "santet" hingga menjadi kota destinasi wisata yang luar biasa saat ini. Bahkan, industri pariwisata yang melibatkan masyarakat langsung kini terus berkembang pesat.
Pada kesempatan memberikan pengarahan kepada para calon kepala daerah, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengharapkan para calon kepala daerah dari partai berlambang banteng moncong putih itu agar mencontoh prestasi yang diperoleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam membangun daerahnya.
Pengamat politik asal Banyuwangi Fajar Isnaini berpendapat bahwa pilkada di Banyuwangi cukup menarik. Pasalnya, tidak banyak calon atau hanya dua calon (head to head) yang akan bertarung dalam pesta demokrasi kali ini.
"Perhelatan ini bisa dikatakan seimbang. Satu sisi Bu Ipuk dan H Sugirah dengan kekuatan PDIP dan partai pendukung lainnya, serta jangan dilupakan ada kekuatan pula bupati saat ini (Abdullah Azwar Anas) mau tidak mau dan suka tidak suka menjadi suatu faktor elektabilitas (Ipuk-Sugirah) menjadi naik," katanya.
Mengenai dinasti politik, menurut Fajar, politik dinasti adalah politik kekuasaan yang mendapatkan penyerahan kekuasaan secara enak dan tanpa melakukan perjuangan apapun.
"Berbicara dinasti hari ini, Bu Ipuk pun belum tentu menang juga, tapi harus bertarung di bawah dan bertarung merebut simpati hati rakyat untuk memenangkan pilkada. Terlepas (Ipuk) istri Bupati Anas," tuturnya.
Dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum Banyuwangi itu juga menyampaikan bahwa calon bupati istri petahana tidak bisa pula meremehkan calon bupati Yusuf Widiatmoko yang juga selama ini mendampingi Abdullah Azwar Anas selama sepuluh tahun.
Serta kekuatan calon wakil bupati Gus Riza, yang merupakan keluarga besar dari Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi.
Mangulas partai politik pendukung kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Banyuwangi Ipuk-Sugirah dan Yusuf-Gus Riza, sama-sama didukung parpol nasionalis dan religius.
Masih menurut analisa Fajar, kedua pasangan calon ini sama-sama didukung partai nasionalis dan religius, seperti PDI Perjuangan dan Nasdem serta PKB dan Partai Demokrat dan lainnya.
"Analisa saya, pasangan Ipuk-Sugirah akan ada (didukung) PDI Perjuangan 12 kursi, Nasdem lima kursi, ada Hanura dua kursi dan ditambah PPP empat kursi. Demokrat, Golkar, PKS dan PKB itu di kubu Yusuf-Gus Riza," katanya.
Kenyataan di lapangan, kata Fajar, Pilkada Banyuwangi kali ini akan sangat demokratis dan memberikan warna, karena di dua kubu pasangan calon sama-sama ada parpol religius dan nasionalis.
Senada juga disampaikan oleh mantan Ketua KPU Kabupaten Banyuwangi Syamsul Arifin. Menurut dia, pasangan calon Ipuk-Sugirah tidak bisa meremehkan kubu lawan Yusuf-Gus Riza.
"Kalau Bu Ipuk menurut saya sudah matang persiapannya karena istri petahana, tapi tidak bisa juga memandang remeh (pasangan calon Yusuf-Gus Riza), karena petahana juga (Yusuf Widyatmoko)," katanya.
Sejauh ini, pasangan Ipuk-Sugirah memperoleh dukungan dari PDI Perjuangan yang memilik 12 kursi dan Nasdem dan informasinya Hanura dan PPP juga turut memberikan dukungannya ke calon bupati istri Abdullah Azwar Anas.
Sedangkan pasangan Yusuf-Gus Riza memperoleh rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat, serta informasinya masih akan ada partai lainnya yang berkoalisi. Semuanya baru akan jelas ketika pendaftaran calon kepala daerah pada awal September mendatang. (*)
Mampukah Bupati Abdullah Azwar Anas bangun politik dinasti?
Rabu, 26 Agustus 2020 8:13 WIB