Banyuwangi (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan langkah dalam menangani kasus corona yang terjadi di salah satu pondok pesantren dengan menerjunkan tim kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan lebih meluas.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dr Widji Lestariono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan sejak kasus COVID-19 terjadi di pondok pesantren tersebut.
"Tim yang diturunkan adalah tim pemeriksa kesehatan, tim penelusuran, tim trauma healing, tim disinfeksi, dan tim swab. Hari ini tim mengambil 344 sasaran di lokasi," kata Rio panggilan akrab Widji Lestariono di Banyuwangi, Senin.
Ia menjelaskan pihaknya telah melakukan penanganan sejak kasus corona di pesantren terdeteksi, setelah ada laporan santri mengalami gejala COVID-19 pada Jumat, 14 Agustus 2020, dan keesokan harinya Dinkes langsung turun ke pondok untuk melakukan surveilans dan tracing, yang dilanjutkan dengan tes usap (swab test).
Dinas Kesehatan Banyuwangi juga telah berkoordinasi dengan pihak pesantren terkait isolasi para santri yang positif COVID-19 maupun mereka yang dalam proses pemantauan.
"Pihak pesantren memilih untuk memfasilitas isolasi mandiri karena kebanyakan tanpa gejala, maka isolasi mandiri diperkenankan," kata Rio.
Selain itu, lanjut dia, pada Sabtu (22/8), tim kesehatan juga telah melakukan pemeriksaan, penelusuran para santri hingga tes usap di tempat. Bahkan, beberapa penanganan lain juga dilakukan, seperti disiagakannya tim kesehatan hingga penyemprotan disinfektan oleh BPBD dan PMI Banyuwangi.
"Kami juga menurunkan psikolog untuk memberikan trauma healing," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banyuwangi dr Yos Hermawan mengapresiasi langkah penanganan Dinas Kesehatan setempat sejak ditemukannya kasus indikasi COVID-19 di pesantren, sehingga proses penelursuran hingga tes yang diikuti sterilisasi adalah tahapan yang tepat.
"Hal yang pertama dilakukan memang harus seperti itu. Melakukan penelusuran, disinfeksi, memisahkan yang terpapar dan terindikasi terpapar, serta segera melakukan tes usap adalah hal yang paling utama dilakukan untuk melokalisir penularan," ujarnya.
Ia menambahkan perencanaan penanganan yang dilakukan Dinas Kesehatan juga dilakukan dengan tepat, melibatkan puskesmas dan rumah sakit lain serta telah menugaskan tenaga kesehatan hingga bulan September ke depan sambil melihat perkembangan.
Satgas Penanganan COVID-19 Banyuwangi juga menyalurkan bantuan makanan yang diserahkan langsung Bupati Abdullah Azwar Anas bersama Komandan Kodim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto dan Wakapolresta Banyuwangi AKBP Kusumo Wahyu Bintoro.
Bantuan yang diberikan berupa beras satu ton, 3.000 butir telur, 3.000 susu kaleng, 300 dos vitamin isi 30 kaplet, dan akan ditambah lagi secara berkala.