Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan bahwa PKB merasa kehilangan setelah Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin atau akrab disapa Cak Nur meninggal dunia karena terjangkit COVID-19.
"Kami kehilangan kader terbaik kami," kata Jazilul di kantor DPP PKB Jakarta, Senin.
Baca juga: Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad meninggal dunia
Baca juga: Pemprov pastikan Plt Bupati Sidoarjo wafat setelah terkonfirmasi COVID-19
Jazilul tidak menampik jika mendiang Cak Nur sebelumnya telah disetujui DPP PKB untuk maju sebagai calon bupati pada Pilkada Sidoarjo, namun takdir berkata lain.
"Seharusnya Cak Nur yang mendapatkan rekomendasi untuk Bupati Sidoarjo, karena Cak Nur dikenal sangat dekat dengan rakyat. Tidak tahunya, takdir Allah berkata lain," kata Jazilul.
Baca juga: Gubernur Khofifah serahkan SK penunjukan Pelaksana Harian Bupati Sidoarjo
Sekarang, kata Jazilul, PKB tengah mencari-cari figur pengganti mendiang Cak Nur untuk berlaga pada Pilkada Sidoarjo.
Ia melanjutkan ada dua figur kuat pengganti Cak Nur untuk diusung PKB, namun Jazilul tidak menyebut siapa yang dimaksud.
"Antara dua. Ya tentunya ini digodok," kata Jazilul.
Terdengar selentingan kabar bahwa dua calon yang dimaksud, yaitu anak KH Agus Ali Mashuri (Gus Ali), Syaikhul Islam Ali, dan Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Sidoarjo Achmad Amir Aslichin.
Jazilul belum mau menjawab kebenaran informasi tersebut. Ia hanya berpesan agar siapapun figur yang nanti diusung dari DPC PKB Kabupaten Sidoarjo, PKB akan menitipkan kepadanya untuk meneruskan perjuangan Cak Nur di Kabupaten Sidoarjo.