Jakarta (ANTARA) - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang akrab disapa Cak Ipin mengatakan bahwa informasi mengenai COVID-19 dan upaya penanggulangannya, termasuk protokol kesehatan perlu disampaikan dengan bahasa lokal agar masyarakat memahami.
"Begini, saya komunikasikan dengan bahasa lokal," kata Arifin saat dialog "Inovasi Pemerintah Daerah: Kemendagri Bicara" yang disiarkan secara langsung dari Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
Cak Ipin menyampaikan kiat tersebut dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait COVID-19 agar menaati protokol kesehatan yang selama ini diterapkan di Trenggalek, Jawa Timur.
Ia mencontohkan saat menyosialisasikan ke kalangan pondok pesantren disampaikannya dengan bahasa santri, seperti mendekatinya dari kitab "Ta'lim Muta'alim" yang mengajarkan perihal adab atau sopan santun.
"Misalnya, ketika datang ke pesantren, saya sampaikan ada Kitab Ta'lim Muta'alim yang mengajarkan adab, berperilaku ke orang tua. Tolong itu ditambahi Mbah Yai, kalau santri enggak pakai masker itu enggak beradab. Karena kan membahayakan orang tua, seperti-seperti itu," katanya, mencontohkan.
Artinya, kata dia, pendekatan selama ini dilakukannya melalui cara komunikasi yang disesuaikan dengan kultur di daerahnya, yakni pesantren, mengingat banyak sekali ponpes di Trenggalek.
"Jangan sampai ada persepsi kegiatan ibadah dilarang, silaturahmi dilarang. Tidak ada yang melarang ibadah. Makanya, bagaimana kita membahasakan itu kepada masyarakat," katanya.
Selain itu, kata dia, upaya menanggulangi COVID-19 tidak bisa dilakukan sebatas program-program, tetapi harus berbasis gerakan sehingga semua elemen bergerak.
"Kami tidak pernah mengatasi (COVID-19) dengan program ini-ini, harus gerakan. Zaman penjajahan dulu belum ada tentara tapi kita tetap berperang kok," katanya.
Dalam kondisi pandemi sekarang ini, Cak Ipin juga mengajak masyarakat untuk bergerak bersama-sama berjuang melawan COVID-19 dengan menaati protokol kesehatan yang telah ditentukan.
Sebagai informasi, Kabupaten Trenggalek memenangi empat kategori dalam Lomba Inovasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri, yakni pelayanan terpadu satu pintu, perhotelan, restoran,dan pariwisata.
Lomba Inovasi Daerah dimulai pada 29 Mei 2020 dengan pengumuman pemenang dan penganugerahan hadiah pada 22 Juni oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi oleh Mendagri, Muhammad Tito Karnavian, beserta sejumlah Menteri KIM seperti Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan, Kepala BNPB dan Gugus Tugas COVID-19 Doni Monardo.
Acara penyerahan hadiah pemenang lomba diikuti oleh Gubernur Propinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Antusiasme peserta Lomba dari daerah tampak dari banyaknya video lomba yang dikirimkan, yaitu mencapai 2.517 video. Sebanyak 84 pemda terpilih sebagai peringkat pertama, kedua dan ketiga pada empat kategori dan tujuh sektor. Masing-masing pemenang memperoleh hadiah berupa DID senilai Rp3 miliar, Rp2 miliar dan Rp1 miliar, sehingga totalnya Rp168 miliar.