Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggenjot realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) klaster peternakan sapi di Kupang, NTT, yang disesuaikan dengan potensi ekonomi daerah setempat.
"Kupang merupakan salah satu bukti perhatian kami kepada sektor peternakan dengan telah menyalurkan KUR sebanyak Rp12,28 miliar kepada 585 peternak binaan," kata Direktur Bisnis UMKM BNI Tambok P Setyawati di Jakarta, Sabtu.
Sedangkan hingga 30 Juni 2020 bank BUMN ini telah menyalurkan Rp234,05 miliar kepada 2.909 debitur KUR peternakan.
Peternakan sapi memiliki peran ekonomi strategis karena menjadi salah satu komoditas unggulan di Kupang. Tercatat pada 2019 sebanyak 80.440 ekor sapi dikirim keluar daerah untuk memenuhi permintaan kebutuhan daging sapi di Nusantara, sekitar separuhnya dipasok dari Kupang.
Mencermati potensi ekonomi di daerah itu, BNI sejak awal 2019 merangkul para peternak dan memberikan mereka akses permodalan melalui KUR dengan membentuk klaster ternak sapi.
Penyaluran KUR BNI itu dilakukan dengan menggandeng Badan Usaha Milik Petani (BUMP) yang membawahi peternak binaan serta berkoordinasi dengan Dinas Peternakan Kabupaten Kupang.
Bank pelat merah ini kemudian memberikan modal kerja kepada peternak dengan nilai rata-rata sebesar Rp21 juta kepada peternak untuk membeli tiga sapi muda.
Jangka waktu pinjaman diberikan selama 12 bulan dengan estimasi sapi telah memperoleh bobot ideal yang cukup dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Namun dampak pandemi COVID-19 juga memukul para peternak sapi karena pengiriman sapi ke sejumlah daerah ditunda sementara seiring penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Setelah PSBB di sejumlah daerah dilonggarkan, geliat peternak sapi di Kupang kembali hidup karena Pelabuhan Tenau, sebagai salah satu akses pengiriman sapi, dibuka kembali setelah sekitar empat bulan sejak pandemi pengiriman terkendala.
BNI Kantor Cabang Kupang turut memfasilitasi 192 peternak yang merupakan debitur KUR mitra binaan BUMP untuk pemberangkatan 550 ekor sapi menuju Dumai, Riau, pada Jumat.
Pengiriman itu merupakan yang kedua kalinya dari peternak binaan BNI setelah sebelumnya mengirim sapi pada 2019 oleh 30 peternak binaan.
Pengiriman sapi garapan peternak binaan bank BUMN itu disambut antusias para peternak, salah satunya Lukas Tefa yang sejak Maret 2020 atau sekitar empat bulan tidak memiliki penghasilan karena pandemi COVID-19.
"Kami sangat bingung ternyata dampak COVID ini sampai membuat pemberangkatan kapal dibatasi hingga ditutup. Otomatis ternak sapi kami tidak bisa dijual ke daerah tujuan," tuturnya. (*)