Malang (ANTARA) - Pemerintah Kota Malang memperketat penerapan disiplin protokol kesehatan, utamanya pada tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian seperti di restoran dan kafe yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa salah satu kafe yang berada di kawasan Jalan Kendalsari, Kota Malang, harus ditutup sementara setelah tiga orang pengunjungnya kedapatan reaktif pada saat dilakukan tes cepat COVID-19.
"Kafenya saya minta ditutup karena walaupun pengelola tidak reaktif, tetapi ada pengunjung yang reaktif. Transmisinya belum diketahui, maka ditutup dulu," kata Sutiaji dalam keterangan tertulis yang diterima di Malang, Rabu.
Dalam kurun waktu beberapa hari terakhir, Pemerintah Kota Malang melakukan operasi gabungan khususnya pada saat malam hari di tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat keramaian, seperti restoran atau kafe.
Di Kota Malang, beberapa kafe yang didatangi tim petugas gabungan, tidak menerapkan protokol kesehatan, seperti tempat duduk yang tidak diatur jaraknya, termasuk ada pengunjung yang tidak mengenakan masker.
"Kafe boleh buka, tapi dijaga. Jika sudah penuh, diinformasikan dengan maksimal 50 persen dari kapasitas maksimal," kata Sutiaji.
Pada pelaksanaan operasi gabungan di kawasan Jalan Kendalsari tersebut, ada sebanyak 143 orang yang harus menjalani tes cepat COVID-19. Dari jumlah tersebut, tiga orang dinyatakan reaktif dan langsung dikirim ke rumah isolasi.
Para pengunjung banyak yang tidak mengenakan masker dan kafe tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan sehingga menyebabkan kerumunan. Bahkan, ada juga orang tua yang membawa bayi mereka ke area yang ramai tersebut.
Sementara itu, Kapolres Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata menambahkan tes cepat yang dilakukan Pemerintah Kota Malang bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
"Begitu tes cepat dilakukan, maka dilakukan juga sosialisasi. Harus diberikan pemahaman kepada masyarakat, apa yang kita lakukan untuk keselamatan mereka," kata Leonardus, yang kerap disapa Leo itu.
Saat ini, Kota Malang merupakan wilayah zona merah penyebaran virus corona dengan jumlah pasien positif mencapai 290 orang. Dari total tersebut, sebanyak 23 orang dilaporkan meninggal, 71 orang sembuh, dan sisanya berada dalam perawatan.
Pemkot Malang perketat penerapan protokol kesehatan di pusat keramaian
Rabu, 8 Juli 2020 15:26 WIB