Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengajak badan usaha milik negara (BUMN) untuk terlibat dan mendukung pariwisata era normal baru.
Bupati Abdullah Azwar Anas pun mengajak sejumlah pimpinan BUMN yang mempunyai bisnis dan kantor cabang di Banyuwangi untuk mengunjungi Agrowisata Taman Suruh di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kami memahami saat ini perekonomian sedang berat, tidak hanya dirasakan masyarakat, tapi juga BUMN. Namun, Banyuwangi melihat ada peluang yang sangat baik bagi BUMN untuk berkolaborasi dalam pariwisata di era new normal," kata Bupati Anas di Banyuwangi, Selasa.
Pemkab Banyuwangi dan BUMN itu menggelar rapat kolaborasi di Agrowisata Tamansuruh di tengah lahan 10,5 hektare dengan pemandangan yang indah dan hawa sejuk di kaki Gunung Ijen.
Konsep agrotourism destinasi ini menampilkan beragam pertanian Banyuwangi, mulai padi hitam organik hingga beragam buah dan sayur organik, dan lahan tersebut juga sebagai tempat edukasi pertanian.
"Semakin cepat pemulihan ekonomi, tentu dampak positifnya juga ke BUMN. Misalnya bank BUMN, pembiayaan bisa kembali mengucur," ujar Anas.
Menurut Anas, dalam menyambut pariwisata era normal baru, selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, juga mengonsep Agrowisata Tamansuruh ini sebagai daerah tujuan wisata terbatas dengan konsep hidup sehat.
Bupati Anas mengajak BUMN terlibat dalam pengembangan agrowisata itu, misalnya dengan membikin rumah tamu berstandar baik, penyediaan makanan dan minuman sehat hingga pengembangan kebun tanaman organik.
"Yang namanya kolaborasi harus saling menguntungkan, yaitu menguntungkan masyarakat dan menguntungkan BUMN. Cara ini bisa menjadi pemulihan model peran membangkitkan perekonomian khususnya di bidang pariwisata. Juga untuk menumbuhkan semangat bersama setelah kita terpuruk akibat pandemi COVID-19," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, juga dipraktikkan protokol kesehatan ketat di destinasi wisata. Petugas melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap pengunjung, dan mempersilakan mencuci tangan sebelum memasuki area destinasi.
"Jumlah pengunjung akan dibatasi. Saat ini sedang disiapkan aplikasi pembelian tiket dalam jaringan (daring) agar bisa mengontrol kuota pengunjung. Apabila kuotanya sudah penuh, otomatis tidak bisa lagi membeli tiket masuk," ucapnya. (*)