Surabaya (ANTARA) - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya mulai Senin ini memisahkan layanan untuk pasien umum dan pasien COVID-19 sebagai bagian dari pelayanan kesehatan dengan standar normal baru.
"Penerapan normal baru di RSUA bisa dimulai dengan memberikan layanan terpisah antara pasien umum dan pasein COVID-19," kata Rektor Unair Prof Mohammad Nasih.
Nasih mengatakan, untuk penanganan pasien COVID-19, per 8 Juni 2020 secara resmi dan penuh dilakukan di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) yang terletak di sebelah timur RSUA.
"Selain itu akses dan parkir antara pasien umum di RSUA dan pasien COVID-19 di RSKI juga dipisahkan," katanya.
Sementara untuk optimalisasi layanan pasien COVID-19 di RSKI, beberapa fasilitas juga telah disiapkan, seperti 145 tempat tidur dengan 38 di antaranya merupakan ICU dan 107 yang lain adalah HCU.
RSKI juga mempunyai 117 tempat tidur yang dilengkapi dengan tekanan negatif dan bahkan untuk IGD yang menangani COVID-19 juga dilakukan secara terpisah yakni di sisi timur gedung RSKI.
"Jadi pasien bisa diterima di sana dan langsung bisa ditangani untuk tahapan layanan selanjutnya," ujarnya.
Di samping itu, penanganan COVID-19 di RSKI melibatkan 45 dokter spesialis dan ditambah dengan 250 perawat termasuk di dalamnya ada relawan.
Belum lagi, untuk penanganan COVID-19 di RSKI juga dilengkapi dengan robot yang membantu dokter dan CCTV yang bisa berputar 360 derajat. Sehingga dokter dan tenaga kesehatan yang lain tidak sering bertemu dengan pasien.
"Hal itu, untuk menekan potensi penularan COVID-19 dari pasien ke dokter dan tenaga kesehatan yang lain," tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan kamar jenazah pasein COVID-19 yang terpisah dengan kamar jenazah umum di RSUA. Kamar jenazah di RSKI termasuk yang paling modern dan dilengkapi dengan alat-alat canggih serta aman.
"Sekali lagi, hal ini merupakan upaya kami melakukan normal baru dengan memisahkan pelayanan pasein umum di RSUA dengan pelayanan COVID-19 di RSKI," kata dia.
Nasih berterima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah mendukung sepenuhnya upaya pelayanan baru untuk menangani COVID-19.
"Dengan ini semua kami berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya, CT Crops, pihak Kementerian Pendidikan, dan para donatur yang telah mendukung sepenuhnya upaya pelayanan baru ini," ujarnya. (*)