Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga Surabaya menggandeng Rumah Sakit Unair dan Ikatan Alumni UA menggelar vaksinasi massal COVID-19 di kampus setempat, Sabtu, yange menyasar mahasiswa, alumni, tenaga pendidikan, dan keluarga.
"Selama dua hari pelaksanaan vaksinasi yakni Sabtu dan Minggu (25/7), sebanyak kurang lebih 6.000 ribu dosis vaksin Sinovac akan disuntikkan dalam rangka perwujudan herd immunity di Indonesia," kata Direktur Pendidikan Unair Prof. Sukardiman.
Prof. Sukardiman menjelaskan bahwa pada esensinya, kegiatan vaksinasi digelar dalam rangka menyukseskan program vaksinasi Pemerintah Indonesia.
Dalam konteks pendidikan yang merupakan tupoksi utama Direktorat Pendidikan Unair, Prof. Sukardiman menuturkan bahwa penggelaran vaksinasi massal ini agar pada semester gasal berikutnya, kampusnya diharapkan sudah siap menerapkan metode belajar mengajar blended learning.
"Ini sebuah ikhtiar dari kami agar bagaimana herd immunity ini bisa dibangun di lingkungan keluarga besar Unair. Jadi targetnya bukan sekadar mahasiswa yang mendapat suntikan vaksin, tetapi juga dosen, tenaga kependidikan, dan anggota IKA UA sebagai bentuk terima kasih terhadap IKA UA karena sudah mendukung kegiatan ini," ujar Guru Besar Fakultas Farmasi itu.
Prof. Sukardiman juga menjelaskan bahwa terdapat kurang lebih 500 mahasiswa dari luar Unair yang ikut mendaftar dalam kegiatan vaksinasi ini.
Ia mengartikan bahwa kegiatan ini tidak didesain eksklusif saja terhadap keluarga besar Unair, namun kampusny juga berniat untuk mewujudkan herd immunity di beberapa lingkungan perguruan tinggi di Surabaya.
Kegiatan vaksinasi massal ini diharapkan bukan yang satu-satunya, dan akan dilaksanakan lagi di kemudian hari.
Menurutnya, herd immunity mustahil dicapai apabila dilaksanakan sekali karena suntikan vaksinasi COVID-19 harus dilakukan setidaknya sebanyak dua kali.
"Oleh karena itu, pada satu bulan depan pasti kita adakan lagi program vaksinasi massal ini. Program berikutnya kelihatannya kami juga mendapatkan tawaran dengan merek vaksinasi yang berbeda dan dengan dosis yang lebih banyak lagi," ujarnya.
"Harapannya adalah terwujudnya herd immunity dan kegiatan perkuliahan dapat dilaksanakan secara blended learning," katanya, menambahkan.(*)