Lumajang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyiapkan program Pesantren Tangguh Mandiri untuk mencegah terjadinya klaster baru dalam COVID-19 sekaligus untuk menghadapi era normal baru.
"Program Pesantren Tangguh Mandiri diharapkan dapat menjaga keberlangsungan aktivitas pondok pesantren berjalan lancar dan terhindar dari penyebaran COVID-19," kata Sekretaris Kabupaten Lumajang Agus Triyono dalam rapat koordinasi fasilitasi pengembalian santri ke pesantren yang bertempat di Ruang Narariya Kirana Kantor Bupati Lumajang, Jumat.
Terkait pelaksanaan teknis pengembalian para santri ke pondok pesantren, lanjut dia, Pemkab Lumajang bersama TNI dan Polri, serta pengurus pondok pesantren di Kabupaten Lumajang telah berkoordinasi untuk mengawal dan mendampingi sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan pesantren.
Ia mengatakan Pemkab Lumajang akan melakukan beberapa tahapan untuk menjalankan protokol kesehatan di lingkungan pondok pesantren untuk dapat mencegah penyebaran COVID-19.
"Jangan sampai muncul klaster baru COVID-19 di Lumajang, apalagi klasternya dari lingkungan pondok pesantren. Itu harapan kami dan harus diantisipasi," tuturnya.
Sementara Komandan Kodim 0821 Lumajang Letkol Inf Ahmad Fauzi mengatakan konsep Pesantren Tangguh Mandiri merupakan adopsi dari Kampung Tangguh yang sebelumnya sudah canangkan di Desa Banjarwaru, namun ada beberapa penyesuaian yang dilakukan mengingat kondisi sosialnya juga berbeda.
"Dalam konsep Pesantren Tangguh Mandiri tersebut, nantinya akan dilakukan pembatasan aktivitas keluar masuk pondok pesantren, sehingga segala sesuatu yang dibutuhkan harus tersedia di dalam pesantren," katanya.
Ia mengatakan pondok pesantren harus memiliki koperasi untuk kebutuhan santri, sehingga tidak ada aktivitas keluar masuk dan hal itu harus benar-benar diantisipasi.
Wakapolres Lumajang Kompol Hendry Soelistiawan mengatakan pesantren tangguh mandiri telah menjadi salah satu anjuran Pemprov Jatim dan konsep Pesantren Tangguh Mandiri juga salah satu konsep yang telah diapresiasi Presiden Joko Widodo untuk menekan angka penyebaran COVID-19, khususnya di lingkungan pondok pesantren
"Pesantren Tangguh Mandiri memang sudah dianjurkan, khususnya di Jatim. Itu sudah mendapatkan apresiasi dari Pak Presiden dan Pak Kalpori, sehingga jangan sampai terjadi klaster baru dari pondok pesantren," katanya.